JABAR EKSPRES – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar) mengklaim data daftar pemilih sementara atau DPS ganda yang sebelumnya sempat ditemukan kini telah berkurang.
Meski tidak disebutkan secara rinci, Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni mengaku bahwa DPS Ganda tersebut jumlahnya saat ini telah berkurang secara signifikan dan jauh dari hasil sebelumnya.
“Sudah berkurang, tapi saya belum pegang datanya. Waktu itu sekitar 12 ribu (DPS ganda), tapi hari ini sudah berkurang jauh,” ujarnya di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Kamis (5/9).
Ummi mengaku, pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan hal ini, Bahkan ia menyebut, KPU Jabar juga akan terus menggandeng atau bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk mencocokan data tersebut.
BACA JUGA: Siswa SDIT Aliya Kota Bogor Kuasai Teknologi Robotik, Ciptakan Sejumlah Inovasi
“Karena kegandaan itu harus kami konfirmasi, misalkan ada di sini, yang dihapus di mana. Makanya tadi pagi kami dengan KPU kabupaten/kota beserta Disdukcapil berkumpul untuk mengnolkan terkait dengan kegandaan tersebut,” ucapnya.
Ummi optimis, upaya tersebut akan berjalan secara maksimal dan tuntas sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dilakukan.
“Target kami sebelum 22 September 2024, karena tanggal 22 itu sudah penetapan DPT, dan itu juga berbarengan dengan penetapan calon. Optimis,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan ketetarangan resmi yang diterima, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jabar mencatat sampai saat ini masih ada sekitar 1.719 Orang Pemlih Ganda 1.719 yang masuk ke dalam DPS Untuk Pikada serentak 2024.
BACA JUGA: Kata Pengamat Soal Kans Pemenang Pilkada Kota Bandung yang Kini Diikuti 4 Paslon
“Dari asil patroli pengawasan kawal Hak Pilih pasca Penetapan DPS Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Jawa Barat, terdapat pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang masih masuk dalam DPS,” Ucao Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jawa Barat, Nuryamah melalui kerangannya yang diterima, Kamis (5/9).
Selain pemilih ganda, Bawaslu Jabar masih menemukan beberapa hal lainnya yang ke DPS seperti jumlah pemilih meninggal, jumlah pemilih di bawah umur, jumlah pemilih pindah domisili (keluar), Jumlah pemilih yang merupakan anggota TNI/Polri, dan jumlah pemilih yang bukan penduduk setempat.