Pesanan mulai datang, dan uang Rp 180.000 yang tersisa pun berlipat ganda dari hasil penjualan keripik. Melihat permintaan yang semakin meningkat, Kang Eme memutuskan untuk terus memproduksi keripik pare.
Ia mulai menamakan produknya “Keripik Pare Kang Eme” dan memperluas jangkauan pemasarannya. Dengan modal awal yang kecil dan kreativitas di tengah tekanan pandemi, Kang Eme berhasil menciptakan usaha baru yang akhirnya tidak hanya menyelamatkan ekonomi keluarganya, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Kini, Keripik Pare Kang Eme dikenal sebagai camilan khas yang tidak hanya enak, tetapi juga memiliki kisah inspiratif di baliknya—lahir dari situasi terjepit, kepepet, dan keterbatasan saat pandemi, namun berbuah manis berkat ketekunan dan inovasi.
- Keunggulan produk :
tidak pahit, rasanya renyah, kaya manfaat, harga bersahabat
- Kekurangan produk :
Rawan patah/remuk
- Umur Produk/Ketahanan produk :
6 Bulan 2 minggu
- Harga produk :
Kemasan 25 gram – 10.000
Kemasan 50 gram – 20.000
- Manfaat produk :
– Mengontrol Gula Darah: Pare dikenal karena kemampuannya menurunkan kadar gula darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.
– Sumber Antioksidan: Pare mengandung senyawa antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, sehingga mendukung kesehatan sel dan mencegah penuaan dini.
– Meningkatkan Pencernaan: Pare mengandung serat yang baik untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan mencegah sembelit.
– Meningkatkan Kekebalan Tubuh: Kandungan vitamin C dalam pare dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
– Mendukung Penurunan Berat Badan: Rendah kalori dan kaya serat, keripik pare dapat membantu merasa kenyang lebih lama, sehingga mendukung upaya penurunan berat badan.
Namun, karena proses pembuatan keripik sering melibatkan penggorengan, perhatikan konsumsi minyak dan garam yang mungkin terkandung.
Mari dukung UMKM untuk Maju Bersama!