JABAR EKSPRES – Di tengah maraknya perkembangan teknologi dan investasi digital, muncul berbagai aplikasi yang menawarkan keuntungan besar dengan cara yang cepat dan mudah. Salah satu yang sedang hangat diperbincangkan adalah aplikasi TXR Trading.
Namun, di balik janji manis yang ditawarkan, aplikasi ini diduga kuat sebagai skema penipuan yang berbahaya, dengan para mentor Ponzi yang gencar mencari korban baru.
TXR Trading dipromosikan sebagai aplikasi investasi yang menawarkan peluang besar dengan keuntungan yang menggiurkan.
Baca Juga:Viral Tren HUG! Tutorial Cara Edit Foto jadi Video Berpelukan AI dengan Vidu Studio Dengan Mudah 100% BisaTerbongkar! Kebenaran di Balik Aplikasi Grapixai, Benarkah Ini Penipuan?
Level ini menjanjikan keuntungan yang semakin besar seiring bertambahnya anggota baru yang direkrut. Ini adalah taktik umum yang digunakan oleh skema Ponzi untuk memikat korban baru dengan iming-iming komisi dari perekrutan anggota lainnya.
Para mentor Ponzi yang mempromosikan TXR Trading seringkali tampil sebagai sosok yang sangat meyakinkan. Mereka berbicara seolah-olah mereka telah mencapai kesuksesan besar dan ingin membantu orang lain untuk meraih kesuksesan yang sama.
Namun, di balik semua itu, mereka sebenarnya hanya mencari keuntungan pribadi dari setiap anggota baru yang berhasil direkrut.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah ketidakjelasan status hukum dari TXR Trading. Hingga saat ini, aplikasi ini belum memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang merupakan lembaga resmi yang bertugas mengawasi dan mengatur perusahaan-perusahaan keuangan di Indonesia. Meskipun ada klaim bahwa TXR Trading sedang dalam proses mengajukan izin, hal ini bukanlah jaminan bahwa mereka beroperasi secara legal dan aman.
Skema Ponzi seperti TXR Trading pada akhirnya akan runtuh, cepat atau lambat. Skema ini bergantung pada aliran dana dari anggota baru untuk membayar keuntungan kepada anggota yang sudah lebih dulu bergabung. Ketika tidak ada lagi anggota baru yang bergabung, skema ini akan kolaps dan para investor akan kehilangan uang mereka.
