JABAR EKSPRES – Sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal warga Kecamatan Saguling dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keluar.
Hasil uji laboratorium, pemicu keracunan massal di dua kecamatan itu diakibatkan oleh kupat tahu yang mengandung bakteri Bacillus cereus.
“Hasil laboratorium uji sampel makanan terhadap peristiwa keracunan di Saguling dan Cihampelas sudah keluar. Di sana ditemukan positif bakteri,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes )KBB, Deni Achmad saat dihubungi, Jumat (23/8/2024).
BACA JUGA: Permudah Layanan, RS Hermina Pasteur Resmikan Gedung Baru
Menurutnya, Dinkes Bandung Barat sedikitnya telah mengirimkan 5 sampel makanan ke laboratorium terdiri dari 2 sampel muntahan, saru sampel lontong, saru sampel kuah kupat, dan satu sampel tahu goreng.
Berdasarkan uji kandungan mikrobiologi, selain bakteri Bacillus cereus salah satu sampel makanan tersebut positif Staphylococcus aureus.
“Jadi ada dua bakteri yang terdeteksi saat di uji laboratorium Jawa Barat. Kedua bakteri ini menjadi pemicu keracunan massal,” katanya.
BACA JUGA: West Java Festival 2024: Para Juru Masak Kepala Daerah Adu Resep di Samara
Deni menjelaskan, kedua bakteri tersebut bisa muncul di makanan karena sejumlah faktor. Mulai dari kurang higienis dalam pengolahan, kandungan bahan baku yang digunakan, hingga terjadinya kontaminasi sehingga makanan basi.
“Memang ada dua bakteri yang ditemukan. Pertama Bacillus cereus itu ditemukan positif dari sampel kuah kupat, sedangkan bakteri Staphylococcus aureus itu diketahui dari sampel muntahan,” tambahnya.
Diketahui, 42 warga Kampung Citeurup Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, dan warga Kampung Rancaeceng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas mengalami keracunan usai menyantap makanan kupat tahu di Pasar Maroko Kecamatan Cihampelas, pada Jumat 19 Juli 2024. Warga menderita keluhan medis berupa mual, muntah, diare, dan pusing. Kondisi ini dialami, pada Sabtu 20 Juli 2024 pagi.
BACA JUGA: Lepas Ekspor Garmen ke Amerika Serikat, Bey: Momentum Kebangkitan Industri Tekstil
Menurutnya, Dinkes Bandung Barat telah melakukan pelacakan warga keracunan imbas menyantap makanan kupat tahu, di pasar Kampung Maroko. Hasilnya, tercatat ada 22 warga Desa Girimukti yang mengalami keracunan. Sedangkan di Desa Mekarjaya total warga menderita keracunan 20 orang.