Penyelesaian Rumah Deret Tamansari Kota Bandung Kembali Molor, Ada Apa?

JABAREKSPRES – Penyelesaian rumah deret di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Coblong, Kota Bandung hingga saat ini belum jelas kapan akan difungsikan.

Proyek yang syarat dengan masalah itu, terletak tepat disamping di jembatan Mochtar Kusumaatmadja atau jembatan Flyover Pasopati.

Ketika dikonfirmasi kembali Kepala Seksi Pembangunan Perumahan, Bidang Perumahan, (DPKP) Kota Bandung, Rino Novian Subhan mengatakan rumah deret Tamansari, akan dihuni pada akhir tahun ini.

Alasannya, masih mengupayakan perizinan layak fungsi. Sebab, untuk belum memiliki aliran listrik dan sarana air bersih dan akan sudah terpasang pada Oktober 2024 ini.

“Jadi semuanya kita siapkan termasuk Landscape dan jalan akses masuk akan kami siapkan juga tahun ini,’’ kata Rino ketika dihubingi belukm lama ini.

Sementera itu untuk teknis pengisian rumah deret Tamansari akan dilakukan secara bertahap.

Targetnya, seluruh blok rumah deret bisa dihuni warga Kota Bandung yang sebelumnya telah dilakukan pendataan.

‘’Jadi nanti bisa mulai dihuni warga masyarakat yang terdata, dipastikan pada akhir tahun 2024,’’ ujarnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini ratusan warga yang dijanjikan tempati rumah deret tersebut masih belum pasti kapan kana dihuni. Sebanyak 197 Kepala Keluarga kelurahan Tamansari terpaksa harus pindah.

Berdasarkan pantauan langsung ke lokasi, keberadaan rumah deret sekitar 85 persen selesai dibangun.

Untuk proyek ini, sudah menguras anggaran APBD Pemkot Bandung dengan ditotal Rp 152 miliar.

Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) rumah deret dianggarkan pada tahap I pada 2017. Pembangunan untuk blok I telah menelan anggaran sebesar Rp 73,7 miliar.

Anggaran Manajemen Konstruksi rancang bangun menghabiskan biaya Rp987 juta. Sedangkan Amdal Rp367 juta.

Selain itu pada pembangunan tahap II dilaksanakan pada 2021. Anggaranya sebesar Rp 43 miliar. Namun mengalami gagal lelang.

Untuk tahap III pada 2022 dianggarkan Rp 21,3 miliar. Tapi mengalami gagal lelang juga. Kemudian pada 2023 dilakukan optimalisasi manejemen konstruksi dengan anggaran Rp 729 juta.

Kelanjutan pembangunan juga dilaksanakan dengan anggaran Rp12,2 miliar. Namun, lagi-lagi gagal lelang.

Sementara itu pada data yang sudah diinput pada Sistem Informasi Rencana Umum Penganggaran (SIRUP), diketahui pada 2024 ini, DKPP merencanakan pekerjaan optimalisasi pembangunan apartemen rakyat rumah deret tamansari yang masuk ke dalam sisa pekerjaan masa kompensasi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan