“Jadi seluruh pemikiran, gagasan, tenaga, kepala daerah harus fokus pada perwujudan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Kepala daerah juga harus memiliki spirit mampu mengambil skala prioritas bagi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran itu,” kata, pria yang kerap disapa Cak Imin itu.
Kedua, seorang kepala daerah harus beretika. Sebab PKB terkenal dengan basic etika-nya, karena dari nilai etika itu bakal tumbuh dan berkembang ajaran semua agama.
“Spirit agama yang menjadi etika dalam pengambilan keputusan. Sehingga kalau sudah etika menjadi tumpuan, insyaalloh kita yakin dan optimis seluruh kepala daerah PKB akan konsisten terhadap nilai-nilai yang menjadi pegangan bangsa,” tutur Cak Imin.
Ketiga, tidak ada dari PKB rujukan lain dalam berpolitik dan rujukan lain dalam menjalankan pemerintahan selain dari konsiaten kepada konstitusi.
BACA JUGA:Pembangunan IKN masih Berlanjut, OIKN: Puncaknya di 2045
“Jadi seluruh kepala daerah dari PKB di dada dan pikirannya dan setiap langkahnya harus merujuk pada konstitusi,” pesannya.
Menurut Cak Imin, jika suatu bangsa lalai dan gagal merujuk pada konstitusi, maka akan berakibat bangsa ini selalu terombang-ambing.
“Sekarang terombang ambing dengan kapitalis dan liberal. Sehingga ekonomi kerakyatan hilang. Bahkan, ekonomi kerakyatan dianggap mimpi di siang bolong, karena kita lepas dari kostitusi, karena kita meninggalkan pondasi-pondasi berbangsa,” bebernya.
“Oleh karena itu di pundak bapak ibu sekalian kami titipkan harapan dan cita-cita PKB. Kami titipkan seluruh ajaran PKB,” imbuhnya.
Cek imim berharap setelah memenangkan Pilkada, semua kepala daerah mampu menjalankan misi perjuangan PKB. “Kami berharap bapak ibu memiliki spirit berkiprah mewujudkan Indonesia yang adil makmur dan sejahtera,” katanya.
(Mong)