17 Cara Rasulullah Menyayangi Istri, Sudahkah Kita Mengikuti?

Hal tersebut merupakan hal yang sangat berarti untuk istri, Rasulullah berusaha memberikan ketenangan pada istrinya selama beliau bepergian dengan cara menciumnya terlebih dahulu agar tidak timbul prasangka buruk pada hati istri sebab suami telah meminta ijin dan berpamitan dengan baik.

9. Tidur di Pangkuan Istri

Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa istri nya tersebut sangat dibutuhkan dan disayangi oleh Rasulullah, beliau bersandar pada pangkuan istrinya dengan tujuan saling berkasih sayang.

“Beliau (Rasulullah mendekat kepadanya (Aisyah) dan ia ada di kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid”. (HR Muslim).

10. Mandi Bersama Istri

Dalam sebuah riwayat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mandi bersama Aisyah dalam satu kamar mandi dengan bak yang sama “Aku (Aisyah) pernah mandi dari jinabat bersama Rasulullah dengan satu tempat air, tangan kami selalu bergantian mengambil air, dan tangan kami bersentuhan”. (HR Mutafaqun ‘Alaih).

Mandi bersama istri bukanlah tindakan tercela atau sesuatu yang dilarang dalam islam, sepasang suami istri memiliki hak sepenuhnya dalam kasih sayang dan pelayanan untuk satu sama lain. Rasulullah melakukan hal tersebut untuk melayani dan memberikan kegembiraan bagi istrinya.

11. Pendengar yang Baik

Ketika mendengar keluhan dari istrinya, Rasulullah mendengar keluh kesah istrinya tersebut dengan sabar dan memberi tanggapan dengan baik. beliau melakukan hal tersebut untuk memberikan hak pada istrinya bahwa salah satu tugas seorang suami ialah menjadi pemimpin dan pemberi keputusan ketika istrinya dilanda kebingungan.

Dari Aisyah radhiyallahu’anha “Rasulullah adalah orang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit”. (HR Bukhari).

12. Mengajak Istri Bepergian Untuk Hiburan

Aisyah radhiyallahu’anha berkata : “Rasulullah jika hendak melakukan perjalanan, beliau melakukan undian diantara para istri, barang siapa yang keluar namanya, maka dialah yang ikut pergi bersama beliau”. (HR Bukhari).

Dari Aisyah Radhiyallahu’anha, dia berkata: “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing.

Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi Shallallahu alaihi wasallam sendiri yang berkata padaku: Apakah aku ingin melihatnya?Aku jawab: Ya. Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan