JABAR EKSPRES – Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menyelenggarakan Eling Earth Festival. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian lingkungan di kalangan masyarakat, acara ini berlangsung pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Festival ini menggabungkan kolaborasi lintas sektor, melibatkan 11 komunitas aktivis lingkungan, para seniman dari Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung, serta Dinas Pariwisata Jawa Barat dan Kota Bandung.
Eling Earth Festival merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat SBM ITB, yang diwujudkan melalui inisiatif Circular Dago.
Circular Dago adalah sebuah inovasi sosial yang dirancang untuk mengelola limbah dengan cara yang lebih berkelanjutan, selaras dengan mata kuliah Environmental Management System (EMS) yang diajarkan di SBM ITB.
Acara ini dihadiri 200-300 mahasiswa SBM ITB. Melalui program ini, SBM ITB ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mendukung terciptanya ekonomi sirkular.
Festival ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME, selaku Dekan SBM ITB. Dalam sambutannya, Prof Pulung menegaskan pentingnya peran dunia bisnis dalam keberlanjutan lingkungan.
“Eling Earth bukan hanya sekedar festival, tetapi adalah tanggung jawab kami sebagai insan bisnis untuk menjaga bumi. Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam upaya ekonomi sirkular, di mana limbah tidak lagi menjadi masalah, tetapi dapat diubah menjadi energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Deny Wily Junaedi, Ph.D Sekretaris bidang Pengabdian kepada Masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB menyampaikan apresiasi terhadap peran SBM ITB dalam upaya pemberdayaan lingkungan.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim SBM ITB atas inisiatifnya yang luar biasa, termasuk program pengiriman profesor ke wilayah 3T untuk mendukung pengembangan daerah tersebut. Inisiatif seperti Circular Dago ini merupakan contoh konkret dari implementasi riset sosial dalam pengabdian masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung, Ir. Bambang Tirtoyuliono, M.M., menyoroti pentingnya sektor pariwisata dan jasa dalam meningkatkan pendapatan daerah.