JABAR EKSPRES, BANDUNG – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyindir kepala daerah dan calon kepala daerah untuk tidak sibuk membangun infrastruktur. Tapi diharapkan juga fokus dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu diungkapkan saat berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Kamis (15/8). “Kadang-kadang itu kepala daerah lebih banyak fikirkan proyek infrastruktur. Tidak fikirkan penciptaan SDM yang baik. Bagaimana fikirkan skil rakyat,” cetusnya.
Afriansyah mendorong agar kepala daerah atau nanti para calon kepala daerah lebih bisa fokus mengkampanyekan dan mengeksekusi program untuk SDM. “Saya imbau seluruh kepala daerah. Fokus juga dong sama penciptaan SDM. Catat besar-besar itu,” sambungnya.
BACA JUGA:Vokasifest BBPVP Bandung, Ada Jobfair hingga Service Gratis untuk Ojek!
Dorongan itu tentu juga bukan tanpa alasan. Tapi juga demi menekan angka pengangguran. Tidak sedikit masyarakat Indonesia masih belum mendapatkan pekerjaan yang layak. Misalnya saja di Jabar, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih di 6,91 persen. Angka yang masih kategori tinggi.
Afriansyah melanjutkan, tingginya TPT atau pengangguran itu salah satunya adalah faktor keterbatasan keterampilan. “Masih banyak masyarakat yang pendidikannya SMP kebawah. Yang SMA ke atas sedikit, tidak sebanyak SMP ke bawah. Itu bisa jadi sebab pengangguran masih banyak,” singgungnya.
Karena itulah, program-program yang fokus pada peningkatan kemampuan masyarakat patut untuk ditingkatkan. “Sekarang kan soal peningkatan kualitas SDM tidak hanya tanggung jawab bidang pendidikan tapi juga kemenaker juga,” sambungnya.
BACA JUGA:Jelang HUT RI, Penjual Bendera Bertahan di Tengah Gempuran Toko Online
Saat ini Kemenaker juga memiliki cukup banyak balai pelatihan yang tersebar di Indonesia. Harapannya balai-balai itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah masing-masing.
Afriansyah juga mendorong bahwa balai-balai itu bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan dunia usaha di sekiatar. Caranya adalah memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri yang ada di sekitar.
Cara lain adalah dengan melatih masyarakat untuk bisa berwirausaha. Sehingga masyarakat bisa mandiri dalam bekerja tanpa tergantung pada dunia industri atau perusahaan.