Cara Penyebaran Virus Mpox
Virus mpox ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi.
Penularan dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka dari hewan yang terinfeksi.
Berikut ini penularan antarmanusia dapat terjadi melalui antara lain:
- Kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.
- Kontak tatap muka dalam jangka waktu lama dengan orang yang terinfeksi.
- Menyentuh benda yang terkontaminasi, seperti tempat tidur atau pakaian yang telah bersentuhan dengan bahan yang menular, meskipun ini merupakan cara penularan yang jarang terjadi.
Virus memasuki tubuh melalui kulit yang terluka, saluran pernapasan, atau selaput lendir, termasuk mata hidung dan mulut.
Gejala Mpox
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam khas yang dapat muncul di wajah, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya. Ruam tersbeut akhirnya membentuk pustula dan koreng sebelum sembuh.
Putula, yang tampak seperti jerawat besar berwarna putih atau kuning adalah benjolan kecil dan menonjol pada kulit yang berisi nanah.
Kelenjar getah bening, kelenjar berbentuk kacang yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, juga dapat membengkak saat mencova melawan virus.
Beberapa tempat yang terkena kelenjar getah bening antara lain di bawah lengan, sisi tubuh, dan belakang leher.
BACA JUGA: Sinopsis Film Jarhead, Kisah Para Marinir Amerika selama Perang Teluk
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat mematikan. Secara keseluruhan, infeksi dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu.
Gejala dapat muncul setelah tiga hingga 21 hari terpapar virus. Namun, seseorang dapat menularkan penyakit kepada orang lain hingga empat hari sebelum gejala muncul.
Mpox dapat diidentifikasikan dengan menguji sampel cairan yang diambil dari ruam.
Lantas, mengapa mpox dinyatakan sebagai keadaan darurat global?
WHO Menetapkan Mpox sebagai Keadaan Darurat Global
Pada hari Rabu, 14 Agustus 2024, WHO menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), tingkat kewaspadaan tertinggi, karena varian baru mpox ditemukan dan kasus dilaporkan untuk pertama kalinya di beberapa negara, seperti Kenya dan Rwanda.