JABAR EKSPRESS, CIMAHI – Menghadapi ancaman kekeringan yang berpotensi melanda Kota Cimahi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi telah mengambil langkah antisipatif dengan mengaktifkan Satuan Tugas (Satgas) penanganan kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menyebutkan pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti TNI, Polri, Kominda, Kejaksaan, hingga PUPR serta DPKP.
“Kami telah menugaskan dan mengaktifkan Satgas yang terdiri dari beberapa pihak di luar BPBD. Satgas ini bersifat antisipatif, dengan melibatkan TNI, Polri, Kominda, Kejaksaan, serta instansi lainnya, termasuk BLUD Tawar Air Bersih, DPKP, dan PUPR,” jelas Fitriandy saat dihubungi, Kamis(15/8).
Saat ini, lanjut Fitrah, kondisi kekeringan samasih dalam status siaga. Namun, jika kondisi memburuk, BPBD akan meningkatkan status menjadi tanggap kekeringan, yang diikuti dengan pelaksanaan operasi dropping air bersih ke wilayah yang dilaporkan secara resmi oleh kelurahan.
BACA JUGA:Sarimukti Diprediksi Ditutup 2025, Bencana Sampah Mengancam Kota Bandung
“Jika situasinya memburuk, kami akan meningkatkan status menjadi tanggap kekeringan dan melaksanakan operasi air bersih dengan dropping ke titik-titik yang dilaporkan secara resmi dari kelurahan. Kami menyarankan masyarakat melapor resmi ke kelurahan untuk meminimalisir laporan yang tidak akurat,” tambah Fitriandy.
Terkait persiapan menghadapi kekeringan yang lebih panjang, BPBD Cimahi juga telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca.
Fitriandy melanjutkan, jika musim kemarau diprediksi berlangsung lebih lama dari perkiraan, BPBD siap menyesuaikan langkah-langkah darurat.
“Koordinasi dengan BMKG akan menjadi dasar kami dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Jika kondisi kekeringan berkepanjangan, kami siap menyesuaikan operasi dropping air bersih, bekerja sama dengan berbagai pihak terkait,” ungkap Fitriandy.
BACA JUGA:Diduga Alami Bullying, Dokter PPDS Anastesi Undip Akhiri Hidup di Kamar Indekos
Selain itu, Fitriandy juga menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, sekitar 14 kelurahan di Kota Cimahi melaporkan adanya kekeringan di wilayah mereka. BPBD akan segera melakukan pemetaan dan assessment jika laporan resmi kembali diterima tahun ini.
“Pemetaannya berdasarkan laporan resmi dari kelurahan, dan kami akan melakukan assessment cepat di lapangan untuk memastikan wilayah yang benar-benar membutuhkan bantuan dropping air bersih,” ujarnya.