JABAR EKSPRES – Sudah hampir 2 bulan, sejumlah warga di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan mendapat air bersih. Kondisi ini merupakan dampak dari musim kemarau.
Sementara untuk mendapatkan air bersih, masyarakat di sana rata-rata hanya mengandalkan sumur.
Deni (45) salah seorang warga Kampung Haurngambang, Desa Batujajar Timur mengatakan, sudah hampir dua bulan masyarakat di wilayah itu mengalami kekeringan, tanpa air bersih, dan harus bekerjasama dengan warga lain untuk mendapat air bersih.
“Sekarang kondisi sumur sudah ga bisa nggak dipakai lagi, disedot pun campur tanah,” ujar Deni keoada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Menurut dia, kekurangan air itu dirasakan warga di wilayahnya akibat kemarau berkepanjangan dan kontur tanah yang tinggi. Selain itu, krisis air bersih bukan kali ini saja terjadi di wilayahnya.
“Setiap kemarau selalu seperti ini,” singkatnya.
BACA JUGA: Pemdaprov dan DPRD Jabar Sepakati Perubahan KUA – PPAS 2024
Selain meminta kepada tetangga, selama dua bulan Deni bersama keluarga terpaksa membeli air galon seharga Rp 6 ribu. Itupun untuk minum, dan memasak. Satu galon bertahan untuk 2 hari.
“Dihemat-hemat, untuk mandi kadang minta ke warga yang masih ada airnya. Kalau nggak ada, ya kepaksa beli galon,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengaku sudah mulai mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan saat musim kemarau. Pendistribusian pertama dilakukan di wilayah Desa Batujajar Timur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bandung Barat Meidi mengatakan distribusi air bersih berdasarkan permintaan dari desa. Untuk Desa Batujajar Timur, pihaknya telah menyalurkan 10 ribu liter air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
“Kita sudah menerima laporan itu, dan petugas langsung menyalurkan banyuan air kepada warga Desa Batujajar Timur,” kata Meidi saat dikonfirmasi.
Menurutnya, selain mendistribusikan air bersih, sejumlah langkah penanganan bencana kekeringan pun dilakukan. Salah satunya dengan memasang toren penampungan.
“Kita sediakan juga toren penampungan, jadi selain distribusi air secara langsung kepada masyarakat. BPBD pun akan menampung air di toren tersebut agar masyarakat bisa dengan mudah memakainya,” katanya.