Kasus Kekerasan kepada Perempuan di Jabar terus Meningkat, DP3AKB Sebut Paling Banyak Akibat KDRT

JABAR EKSPRES – Kasus kekerasan terhadap Perempuan di Jawa Barat (Jabar) sampai saat ini masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.

Pasalnya berdasarkan data yang diberikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar, kasus kekerasan baik kepada anak maupun perempuan telah tercatat sebanyak 418 kasus sejak awal Januari – Juni 2024 kemarin.

Bahkan menurut Kepala UPTD PPA DP3AKB Jabar Anjar Yusniar, dari 418 kasus tersebut, 211 diantaranya dialami oleh perempuan.

BACA JUGA: Inilah Alasan Mengapa Aplikasi Terawulf Masih Beroprasi Padahal Terbukti Scam Penipuan

“Untuk kasus yang masuk ke kami di provinsi total pengaduan sampai dengan Juni (2024) itu sudah ada 418 kasus atau pengaduan. Tetapi memang laporan yang masuk ke kami itu berimbang seperti (kekerasan) kepada perempuan itu ada 21, dan anak ada 207 aduan yang masuk. Tapi memang lebih banyak kepada perempuan,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Rabu (14/8).

Jika merujuk kepada laporan sebelumnya, Anjar menyebut bahwa kasus kekerasan ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatkan. Tercatat sejak tahun 2022 lalu, ia mengatakan bahwa pihaknya berhasil mendapatkan laporan atau aduan mencapai sebanyak 602 kasus.

“Sementara di 2023 (kemarin), ada 672 kasus (aduan kekerasan), dan sekarang baru setengah tahun sampai dengan bulan Juni (2024) itu sudah ada 418. Nah mungkin nanti akan lebih banyak juga dibandingkan tahun yang lalu. Jadi grafiknya memang terus meningkat,” ucapnya

BACA JUGA: Deklarasi Damai Pilkada di Kota Bandung: Sejumlah Hal Harus Diperhatikan Pemkot

Sementara disinggung soal keluhan yang disampaikan dari laporan tersebut, Anjar mengungkapkan bahwa aduan yang disampaikan kebanyakan yakni masalah kekerasan psikis, fisik, seksual, dan termasuk di dalamnya kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

“Karena memang kalau melihat berdasarkan tempat kejadian lokasi, itu paling banyak terjadi di lingkungan rumah tangga. Jadi memang KDRT itu cukup banyak juga,” ungkapnya

Maka dari itu, agar kasus kekerasan ini dikemudian hari tidak terus mengalami peningkatkan, Anjar menuturkan bahwa DP3AKB Jabar khususnya melalui Unit PPA akan terus melakukan sosialisasi dan menghimbau kepada masyarakat agar lebih peduli lagi terhadap kondisi di lingkungan sekitarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan