JABAR EKSPRES, CIMAHI – Sebanyak 150 anak penyandang disabilitas fisik di Kota Cimahi mendapatkan layanan fisioterapi gratis, Rabu (14/8/2024). Anak-anak tersebut diketahui berasal dari keluarga kurang mampu, yang tersebar di 15 kelurahan di Kota Cimahi.
Layanan fisioterapi gratis ini digelar selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis (13-15 Agustus). Dan bertempat di Rumah Singgah/Sekretariat Bersama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cimahi, Jalan MK Wiganda Sasmita No. 50.
Kegiatan ini merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Cimahi, bekerja sama dengan Yayasan Fisioterapi Rumah Pinus. Program ini diadakan setiap dua bulan sekali atau sebanyak enam kali dalam setahun.
BACA JUGA:Cimahi Masih Kekurangan Septic Tank, Ini Kata DPKP!
Analis Rehabilitasi Masalah Sosial pada Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Dinsos Kota Cimahi, Acep Umar menerangkan dalam kegiatan ini, setiap anak mendapatkan layanan terapi dari fisioterapis serta layanan terapi wicara dari terapis wicara.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pada anak, serta mengembangkan kemampuan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia,” ungkap Acep saat ditemui, Rabu (14/8).
Selain mendapatkan layanan fisioterapi sesuai dengan kondisi mereka, anak-anak tersebut juga menerima bantuan berupa makan dan uang transportasi.
Kemudian Acep menjelaskan, orang tua yang mengantar anak-anak mereka juga diberikan layanan konseling, informasi, dan edukasi terkait perawatan dan upaya rehabilitasi sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
BACA JUGA:Persidangan Sengketa Lahan Dago Elos Ketiga, JPU Sorot Sejumlah Poin Penting
Acep menambahkan, banyak dari anak-anak ini berasal dari keluarga yang kurang mampu dan tergolong dalam kategori disabilitas terlantar. Keterbatasan ekonomi membuat mereka kesulitan untuk mendapatkan terapi secara mandiri di rumah sakit atau klinik fisioterapi.
“Jadi, dengan adanya kegiatan rutin ini sangat membantu perkembangan kapasitas fisik dan fungsional anak disabilitas. Ini terlihat dari catatan perkembangan anak yang kami catat di buku perkembangan terapi. Setiap terapi, kami memberikan buku catatan perkembangan untuk setiap anak,” jelas Acep.