JABAR EKSPRES – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar) mengklaim pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti Dinas PUPR Kota Cimahi dan Aparat Kewilayahan soal perbaikkan Jalan Raya Nanjung, di Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Diketahui perbaikan jalan penghubung antara Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi ini, viral di media sosial setelah adanya unggahan video yang menggambarkan lokasi tersebut ramai dilalui oleh pengendara khusunya roda dua padahal sedang dalam masa pengecoran.
Menanggapi hal ini, Kepala DBMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono mengaku pihaknya sudah berkoordinasi langsung salah satunya dengan aparat kewilayahan untuk mencari solusi dalam mengantisipasi kejadian serupa. Bahkan pihaknya juga, saat ini tengah melakukan perbaikan ulang di lokasi tersebut.
BACA JUGA: Membaca Lawan Poros KIM di Jabar, Peluang Koalisi Partai Islam
“Jadi kemarin staf saya (DBMPR Jabar) langsung berkoordinasi dengan aparat kewilayahan juga termasuk didalamnya bagaimana mengantisipasi agar tidak terulang lagi kejadian serupa,” ujarnya dikonformasi, Selasa (13/8).
Bambang mengugkapkan, perbaikan ini dilakukan lantaran jalan yang berstatus milik provinsi tersebut sebelumnya sudah dalam kondisi rusak. Ia menjelaskan dari total panjang jalan sekitar 15 kilometer, 3 kilometer diantaranya sudah mengalami kondisi rusak berat.
“Sehingga di tahun 2024 ini kita perbaiki sepanjang 3 kilometer. Memang yang harus kita lakukan yaitu pembongkaran badan jalan, jadi badan jalan yang lama kita bongkar dulu kemudian baru kita kerjakan,” ungkapnya.
BACA JUGA: HPCI Majalengka Chapter Rayakan HUT ke-8 dengan Semangat Kebersamaan dan Aksi Sosial
Selama proses perbaikan, Bambang mengaku bahwa pihaknya telah memperhitungkan volume lalu lintas di kawasan tersebut. Sehingga kata dia, selama perbaikan sebelumnya, hanya dikerjakan secara bertahap yakni per 200 meter.
“Metode ini untuk maksudnya untuk meminimalisir terjadinya kemacetan. Tapi problemnya (masalahnya) itu pada saat pagi hari karena banyak yang mengejar waktu kerja, sehingga pada saat baru saja dicor, dan beton ini belum kering itu sudah dilindas (oleh kendaraan),” ujarnya.
Maka dengan adanya dampak ini, Bambang menuturkan pihaknya harus kembali melakukan perbaikan ulang karena banyak pondasi jalan yang menjadi tidak ideal.