15 WNI Jadi Korban Penyekapan di Myanmar, Keluarga Berharap Ada Titik Terang

JABAR EKSPRES – 15 Warga Negara Indonesia (WNI) jadi korban penyekapan di Myanmar, keluarga berharap menemukan titik terang setelah melaporkan kejadian ini ke Kementerian Luar Negeri, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), hingga Polda Metro Jaya.

15 WNI korban penyekapan di Myanmar ini disampaikan oleh SA (27) yang bernasib sama menjadi korban penyekapan di negara tersebut.

‘’Di sini ada 15 orang Indonesia kok, jadi kemungkinan besar untuk potensi lepas besar, saya yakin,’’ kata SA dikutip dari ANTARA, Selasa (13/8/2024).

BACA JUGA: 5 Hal Penting dalam One Piece Remake yang Wajib Diketahui Para Penggemar

SA menilai dengan banyak orang maka potensi untuk dibebaskan menjadi lebih besar karena tidak sendirian.

Sepupu SA bernama Yonahan (35) mengonfirmasi bahwa pernyataan dari SA terbilang benar.

‘’Dia bilang WNI ada 15 orang sama dia, makanya dia sempat telepon waktu itu,’’ kata Yohana.

BACA JUGA: Dinas PUPR Kota Cimahi Anggarkan untuk Perbaikan Jalan Rp 10,97 miliar, 5 Paket Lewat Tender!

Namun, Yohana juga tidak bisa menjelaskan lebih jauh terkait kondisi WNI lainnya.

Sementara itu, di tempat terpisah Diplomat Muda Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Rina Komaria mengakui adanya keterbatasan akses dalam upaya menyelematkan WNI yang disekap.

Terlebih lagi, diketahui adanya kompleksitas situasi di wilayah konflik yang terjadi di Myanmar.

BACA JUGA: Jangan Tergiur! Australia Peringatkan Risiko Operasi Plastik Murah di Luar Negeri

‘’Pemerintah Indonesia melalui KBRI Yangon terus mengupayakan agar WNI yang berada di wilayah sana bisa keluar dengan selamat,’’ ujar Rina.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan otoritas Myanmar masih berkoodirnasi terkait dugaan penyekapan warga Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial SA (27) di negara itu karena dijanjikan bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji sebesar Rp150 juta.

Menurut keterangan dari SA, ia tidak hanya disiksa dan disekap, ia juga dimintai uang sebesar Rp478 juta untuk bisa pulang dengan selamat.

BACA JUGA: Anak SD Banyak Berkacamata? Ini Penyebabnya yang Nggak Disangka!

Dikatakan, awalnya SA diajak temannya, Risky untuk bekerja di Thailand dengan gaji sebesar 10.000 dolar AS atau Rp150 juta. SA bersama Rizky berangkat pada 11 Juli 2024.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan