Terminal Tipe A Banjar Elit, Tapi Penumpang Sulit

JABAR EKSPRES – Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Banjar Cecep Dani Sufyan mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Terminal Tipe A Banjar mengalami penurunan aktivitas yang signifikan.

Banyak ruko di sekitar terminal yang terlihat tidak terawat, bahkan menyerupai rumah hantu. Situasi ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk melakukan intervensi dalam pengelolaan dan pengembangan terminal agar dapat berfungsi secara optimal sebagai pusat transportasi yang vital bagi masyarakat.

“Sebagai terminal yang merupakan milik Kementerian Perhubungan, Terminal Tipe A Banjar seharusnya menjadi titik awal dan akhir untuk trayek jarak jauh. Namun, kenyataannya, saat ini masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jauh sering kali harus menunggu lama untuk mendapatkan bis, terutama dari arah Pangandaran,” kata Cecep melalui pesan tertulis, Senin (12/8).

BACA JUGA: Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar Diduga Imbas Oligarki Kekuasaan

Menurutnya, Terminal Banjar layak untuk dijadikan rute akhir dan awal trayek jarak jauh. Dengan pengaturan yang lebih baik, diharapkan penumpang dapat langsung terhubung dari Banjar menuju Pangandaran dan daerah lain di sekitarnya.

“Hal ini tidak hanya akan mempermudah perjalanan masyarakat, tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan jumlah penumpang di kedua terminal, sehingga dapat menggerakkan perekonomian lokal,” katanya.

Ia juga berharap ada peran dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat untuk menilik kondisi terminal Kota Banjar saat ini.

BACA JUGA: Bey Machmudin: Kerja Sama yang Solid Kunci Keberhasilan Pilkada Jabar 2024

“Kami berharap Anggota DPRD Provinsi Jabar dapat mengambil peran aktif dalam memperjuangkan revitalisasi Terminal Tipe A Banjar. Melalui kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pihak terkait lainnya, langkah-langkah strategis dapat diambil untuk mengembangkan terminal ini,” ucapnya.

Cecep menambahkan harus ada kebijakan untuk mengatur ulang trayek bus agar lebih efisien, dengan menambahkan rute dari Banjar ke Pangandaran dan daerah sekitarnya, sehingga penumpang tidak perlu menunggu lama.

“Revitalisasi Terminal Tipe A Banjar bukan hanya tentang menghidupkan kembali terminal yang sepi, tetapi juga tentang meningkatkan konektivitas dan perekonomian wilayah,” ujarnya.

BACA JUGA: MUI Jabar Soroti Sumpah Pocong Saka Tatal: Hanya Tradisi Masyarakat di Indonesia

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan