JABAR EKSPRES, BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah tuntas menggelar pleno terkait penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) tingkat Kota. Itu merupakan hasil pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) yang telah digelar.
Ketua KPU Kota Bandung Wenti Frihadianti mengungkapkan, pleno tingkat Kota itu dilakukan beberapa hari lalu. Itu menjadi rangkaian setelah pleno dilakukan dari tingka PPS hingga kecamatan yang telah berlangsung sebelumnya.
Hasilnya, tercatat jumlah pemilih sementara untuk Pilkada Kota Bandung di angka 1.890.607 pemilih. Rinciannya terdiri dari 933.895 pemilih laki-laki dan 956.748 pemilih perempuan. Sementara untuk jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di angka 3.590 titik.
BACA JUGA:Jusuf Hamka Beberkan Alasan Mundur dari Golkar hingga Putuskan Tak Maju di Pilkada 2024
Wenti melanjutkan, data pemilih itu juga masih belum resmi karena masih ada beberapa tahapan lagi sampai ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Jadi kan ada masa tanggapan masyarakat juga, baru nanti sampai penetapan DPT,” tuturnya saat ditemui selepas Deklarasi Damai Pilkada Serentak 2024, Senin (12/8).
Dalam tahap itu tentunya proses perbaikan data pemilih masih bisa dilakukan. Misalnya ada data ganda, pemilih meninggal, hingga masyarakat yang belum masuk ke daftar pemilih. “Kami sisir jika memang ada masyarakat yang belum tercatat,” imbuhnya.
KPU juga berharap masyarakat bisa turut aktif dalam proses penyusunan DPT itu. Masyarakat bisa melapor dari berbagai kanal jika belum terdaftar. Misalnya melalui cek DPT online.
BACA JUGA:Airlangga Mundur, Warganet: Jalan Mulus Bahlil Kuasai Golkar
Di sisi lain, deklarasi yang dilakukan pagi itu sebagai salah satu upaya dalam mendukung kelancaran Pilkada pada November nanti. “KPU tidak bisa bekerja sendiri, tapi perlu kerja sama dari berbagai pihak juga,” imbuhnya.
Deklarasi itu juga sebagai bentuk komitmen dalam berbagai hal yang bisa merusak kondusifitas pilkada. Termasuk di dalamnya dalam memerangi berita hoax.
Wenti berharap dalam Pilkada nanti masyarakat juga aktif menyalurkan haknya. Sehingga target partisipasi pemilih di angka 90 persen bisa tercapai.(son)