JABAR EKSPRES — Setelah mendapat sinyal dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk maju sebagai kontestan di Pemilihan Gunernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024, Jusuf Hamka langsung bergerak melakukan penjajakan dengan mendatangi Kota Bandung sebagi Ibu Kota provinsi yang mempunyai 27 kabupaten/kota itu.
Menggunakan kereta whoosh, pria yang kerap disapa Babah Alun itu tiba di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (10/8) sekitar pukul 14.32 WIB.
Kedatangan bos jalan tol itu disambut langsung oleh Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 yang meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Dalam kesempatan itu, Iswara menyampaikan jika dirinya telah mundur dari bursa pencalonan Wakil Gubernur Jabar.
“Jadi saya sudah mundur dan Alhamdulillah ketua umum (Airlangga Hartato) kemarin sudah sama-sama kita simak menyebut nama pak Jusuf Hamka untuk calon Wakil Gubernur di Jawa Barat,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat itu.
Menurut Iswara, penunjukan Jusuf Hamka untuk mendampingi Dedi Mulyadi maju pada Pilgub Jabar nanti merupakan keputusan dan kesepakatan bersama. Oleh sebab itu, dirinya pun mendukung penuh keputusan partai.
“Apalagi kita kenal pak Jusuf Hamka tentunya seorang yang sangat punya jiwa sosial tinggi, dikenal dengan konglomerat jalan tol, konglomerat nasi bungkus,” terangnya.
“Beliau juga seorang muslim yang taat, putra angkat dari KH. Buya Hamka yang kita kenal. Jadi saya secara pribadi mendukung pak Jusuf Hamka,” imbuhnya.
Kendati demikian, Iswara menegaskan jika pihaknya hingga saat ini belum menerima (surat keputusan (SK) rekomendasi pengusungan Jusuf Hamka dari DPP partai Golkar.
“Kita masih menunggu itu. Jadi nominasinya ada di bapak Jusuf Hamka,” tandasnya.
Di tempat yang sama Jusuf Hamka mengaku kedatangannya ke Kota Bandung untuk menjajaki, apakah warga Jabar menginginkan dirinya atau tidak.
“Saya menjajaki, apakah warga Jawa Barat menginginkan saya. Apakah Partai koalisi benar-benar menunjuk saya, saya kan gak boleh kege’eran,” ucapnya.
“Kita boleh Ge’er, kita kepengen, tetapi kalau partai gak kepengen, rakyat gak kepengen, ya kita harus tahu diri, jangan kege’eran,” imbuhnya.