Hadapi Musim Kemarau, DKPP Bandung Terima 10 Unit Pompa Air Guna Pemenuhan Aliran Pertanian

JABAR EKSPRES  – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung terima alokasi bantuan sebanyak 10 unit pompa air, dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini diperuntukan guna pemenuhan aliran air pertanian guna menghadapi musim kemarau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, bantuan pompa air tersebut untuk memperluas areal tanam padi di musim kemarau seperti saat ini.

“Jadi pemerintah pusat memberikan bantuan, namanya program pompanisasi. Pompa ini untuk menarik air permukaan supaya bisa mengairi sawah-sawah kering dampak dari musim kemarau,” kata Gin Gin Ginanjar, Jumat 9 Agustus 2024.

BACA JUGA: Cabai Rawit Jadi Rp85.000 per Kilo, DKPP Kota Bandung: Skala Produksi Sedikit, Harganya pun Naik

Menurut ia, bantuan ini nantinya akan diberikan kepada kelompok tani yang telah dibina DKPP Kota Bandung. Adapun terkaita sasarannya yakni wilayah Timur Kota Kembang seperti kawasan Kecamatan Cibiru, Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Rancasari.

“Kita berikan bantuan dan ini bantuannya bergilir nanti. Siapa yang membutuhkan kita support nanti ada lagi ya bergilir. Dan 10 itu sudah cukup karena kita sebelumnya pun juga sudah punya pompa sekitar 40 lebih unit. Jadi ini untuk penguatan tambahan pompa yang sudah ada,” ujarnya

Kota Bandung, dituturkan ia masih memiliki area persawahan seluas 702 hektar atau sekitar 4,2 persen. Termasuk didalamnya, masuk dalam kategori sawah abadi yang berlokasi di kawasan Bandung Timur.

Gin Gin berharap, langkah tersebut menjadi salah satu upaya dalam menjaga dan mengoptimalkan produksi beras, di tengah minimnya pasokan air akibat kemarau yang memberikan dampak signifikan bagi pertanian.

“Jadi kita masih menyisakan sekitar 4 persen, sekitar 702 hektaran dari total. termasuk diantaranya sawah abadi kan hanya 23 hektaran. Nah itu termasuk sawah abadi, termasuk lahan sawah dilindungi istilahnya itu. Jadi total yang masih menyisakan lahan sawah itu ada sekitar 702 hektare. 4,2 persenan,” bebernya.

“Jadi memang (Program ini) diutamakan lahan sawah, padi. Jadi memang untuk mengejot produksi padi,” pungkasnya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan