Ariel Tatum Perankan Sang Kembang Bale, Titimangsa Angkat Pertunjukan Klasik dari Jabar

Toni Lesmana, penulis Sang Kembang Bale, menambahkan, ritual, pakem lagu, dan tarian tersebut lebih untuk mencoba agar naskah monolog yang fiksi ini juga bisa menjadi, setidaknya, serpih dokumen tentang kesenian Ronggeng Gunung.

“Naskah Sang Kembang Bale pada akhirnya sebagai bentuk persembahan rasa cinta kami pada keseniannya, juga untuk bakti kesetiaan para senimannya melestarikan peninggalan leluhur mereka,” tambah Toni.

Sebagai koreografer pertunjukan, Rachmayati Nilakusumah merupakan seorang penari yang pernah mendalami tari Ronggeng Gunung dengan berguru ke dua maestro Ronggeng Gunung, Bi Raspi dan Bi Pejoh. Baginya Ronggeng Gunung adalah tarian purba yang banyak filosofi hidupnya.

“Berbeda dengan tarian-tarian yang ada di Jawa Barat, gerakan tari utama Ronggeng Gunung adalah kaki. Dalam bahasa Sunda kita kenal dengan istilah ‘sareundeuk saigel’ atau ‘seirama segerakan’. Nah, dalam tarian Ronggeng Gunung kalau kita salah irama atau salah gerakan kita akan terinjak oleh orang lain. Jadi penting sekali kebersamaan,” kata Rachmayati Nilakusumah, koreografer Sang Kembang Bale.

Menjadi seorang Ronggeng Gunung tidak hanya dituntut untuk menari, namun juga menyanyi, bermain, dan menciptakan komposisi musik serta lirik secara langsung. Ini adalah kali pertama Ariel Tatum bermain monolog di atas panggung. Bertemu dengan sang sutradara, Heliana Sinaga, Ariel siap meleburkan dirinya menjadi Sang Kembang Bale.

Tantangan utama yang paling dirasa Ariel adalah belajar cengkok dalam menyanyikan lirik lagu. Namun setelah belajar langsung dengan Bi Pejoh dan penyanyi dari tim Swarantara, Ariel mampu menguasai tekniknya.

“Rasanya sungguh penuh haru, seperti udara segar yang baru. Ronggeng Gunung adalah sebuah kemagisan dari leluhur kita sendiri, jadi memang hanya kita yang bisa meneruskan itu semua. Semoga dengan pementasan ini generasi muda mau belajar lebih banyak, mau tahu lebih banyak hal sehingga kita lebih kaya lagi dengan budaya-budaya yang sebenarnya sudah lama ada dan mengalir di tubuh kita,” harapan Ariel Tatum, Sang Kembang Bale, untuk pertunjukan ini.

Pementasan ini juga didukung oleh Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Bank BCA. Juga didukung oleh venue partner NuArt Sculpture Park, Bandung. (bbs)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan