Wamentan: Sistem Pompanisasi Jadi Andalan Mengantisipasi Kekeringan di Lahan Pertanian saat Musim Kemarau

JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengungkapkan bahwa sistem pompanisasi saat ini telah menjadi andalan pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian selama musim kemarau berlangsung.

Hal ini diungkapkan Sudaryono, usai memberikan arahan tentang Pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian ke seluruh Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten/kota se Jawa Barat (Jabar) di Graha Manggala, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (7/8).

“Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini adalah salah satu penyangga pangan Indonesia beserta daerah lain. Makanya ini menjadi penting bagi kita karena dalam waktu dekat ini, sudah diprediksi bahwa kita akan mengalami kemarau sulit yang kita namakan El Nino,” ucapnya

BACA JUGA: GRATIS! Saldo DANA hingga Rp 170.000 Langsung Cair di LINK DANA KAGET 7 Agustus 2024

Sudaryono mengungkapkan, penggunaan sistem pompanisasi di lahan pertanian ini dinilai sangat efektif dalam menanggulangi kekeringan akibat dampak dari musim kemarau. Tak hanya itu, dengan sitetem tersebut juga, kata dia, bisa dimanfaatkan sebagai penambahan area tanam pertanian.

“Jadi ini sangat penting dan krusial. Apalagi kita punya target perluasan hingga 117.000 hektar untuk Jawa Barat (Jabar), dan saat sudah mencapai 100.000 hektar jadi tinggal sedikit lagi,” ujarnya

Maka dari itu, Sudaryono berharap dengan sistem pompanisasi ini, dampak kekeringan khusunya di lahan pertanian akibat musim kemarau dapat teratasi secara maksimal.

BACA JUGA: Atap Bangunan Kelas SDN Dahniar Ambruk, Ternyata Ini Penyebabanya!

“Ini (pompanisasi) harus maksimal (dilalukan) khususnya di Jawa Barat, dan kita harapkan karena ini menjadi satu tantangan, sehingga ini kita laksanakan dan selenggarakan di seluruh Indonesia,” ucapnya

“Jadi kita akan bikin pompa, kita mencari sumber air, lalu pipanisasi misalnya seperti di Garut, airnya di bawah, sungainya di atas, itu kita pompa. Dan itu juga sudah banyak dilakukan, kemarin kita lakukan di Jawa timur. Jadi artinya ini bisa dilaksankan oleh masyarakat,” imbuhnya

Diberitakan sebelumnya, bedasarkan data dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, saat ini ada sekitar 27 daerah yang berpotensi mengalami kekeringan di di musim kemarau tahun ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan