JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sampai saat ini masih melakukan pembahasa mengenai Groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Nagreg, Kabupaten Bandung.
Padahal sebelumnya, Pemprov Jabar telah merencanakan bahwa Groundbreaking TPPAS Legok Nangka ini akan di lakukan di akhir bulan Juli 2024 kemarin setelah adanya penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan pihak investor.
“Ini (groundbreaking) akan dibahas lagi, Pak Luhut (Menko Marves) akan ke sini, saya akan bahas bagaimananya (kelanjutannya),” kata Pj Gubernur Jabat Bey Machmudin di Gedung Sate Bandung, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Perkuat AHYPP, Yayasan AHM Dorong UMKM Bengkel Binaan Naik Kelas
Bey mengungkapkan, pihaknya akan meminta penjelasan dari Menko Marves soal kelanjutan pembanguan ini. Pasalnya ia tak ingin proyek tersebut kembali terhenti setelah dilakukan groundbreaking.
“Karena kalau groundbreaking itu dalam artian kami sudah langsung ada pembangunan. Nah ini jangan sampai karena (dilakukan oleh) Presiden seolah groundbreaking,0tapi setelah itu berhenti pembangunannya. Jadi kami akan bahas dulu dengan Pak Luhut. Sabtu pak luhut hadir ke sini (Jabar),” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov Jabar telah resmi melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama atau PKS bersama Investor asal Jepang yakni PT JES sebagai konsorsium Sumitomo Hitachi Zosen dalam proses pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka.
BACA JUGA: Spoiler One Piece Chapter 1123: Petunjuk, Jadwal Rilis, dan Prediksi
Penandatangan PKS yang disaksikan langung oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Bey berharap pembangunan TPPAS Regional Legok Nangka ini dapat segera ditindaklanjuti khususnya pada infrastruktur.
“Akhirnya terlaksana juga perjanjian kerjasama (PKS) penyediaan infrastrukur TPPAS Regional Legok Nangka. Saya masih deg-degan untuk konstruksinya (nanti). Tapi mudah-mudahan bisa lancar, dan saya berharap komitmen dari bupati/walikota yang berkaitan dengan Legok Nangka ini terutama terkait dengan kualitatif dan kuantitatif dari sampah ini tetap berjalan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.(San)