JABAR EKSPRES – Dalam upaya mempercepat pengembangan Kota Pintar, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bandung dan EV-READY, dan Asosiasi Penyedia Smart City Indonesia (APSCI) menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Penandatanganan MoU yang diwakili oleh Wakil Ketua KADIN Bandung Bidang Keuangan, Ir. H. M. Shobirin F Hamid, SE., A.T., M.M., dan CEO EV-READY, Wisnu Ajie dilaksanakan di Golden Flower Ballroom Hotel, Bandung pada 5 Agustus 2024.
Dengan kerja sama tersebut, Sobirin berharap mendapat dukungan dari sektor swasta, agar supaya dapat mempercepat transformasi Bandung menjadi smart city.
“Kami berharap dengan Kolaborasi antara KADIN dengan EV-Ready dan Institusi lainnya , dengan akselerasi pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang didukung penuh oleh Sektor Swasta menjadikan Bandung sebagai Smart City dapat segera terwujud,” harapnya.
Selain dengan KADIN, EV-READY juga menandatangani MoU dengan Satoshi 21, sebuah inkubator startup global dan proyek Web3, yang diwakili oleh Melissa Kurtcan.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung inovasi dan investasi dalam teknologi pintar dan ramah lingkungan dengan menghubungkan startup dengan investor global.
Melissa Kurtcan menyoroti pentingnya program inkubasi untuk menarik investasi bagi startup AI, blockchain, dan teknologi hijau dalam mendukung pengembangan kota cerdas.
Raine Renaldi, Presiden EV-READY, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mempercepat implementasi smart city.
“Kita harus menggandeng banyak pihak seperti KADIN, pemerintah kota, startup, dan investor untuk mewujudkan percepatan smart city,” ujar Raine.
Prof. Mulyo Widodo, Guru Besar ITB dan Co-Founder EV-READY, memberikan wawasan tentang “Transportasi Publik Berkelanjutan dan Hijau di Kota Cerdas,” dengan menyoroti pentingnya integrasi teknologi hijau.
Sementara itu, Renaldi dari Dinas Komunikasi & Informasi Jawa Barat, menggantikan Herman Suryatman yang berhalangan hadir, memaparkan “Visi Kota Cerdas di Jawa Barat,” yang menekankan komitmen provinsi dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan layanan publik.
ISCAF2024 bertujuan mempercepat pengembangan kota pintar di Indonesia, mendukung visi nasional untuk menciptakan 100 smart cities pada tahun 2045 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.
Acara ini menjadi platform bagi startup, investor, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berbagi wawasan tentang masa depan teknologi dan urbanisasi di Indonesia.