Ahli Gizi RSHS Sorot Jajanan di Sekitar Sekolah, Sebut Puskesmas Harus Turut Mengawasi

Para murid saat mengambil dan menyantap paket makan siang gratis di SDN 004 Guruminda, Kecamatan Cisaranten Kulon, belum lama ini. (Nizar/Jabar Ekspres)
Para murid saat mengambil dan menyantap paket makan siang gratis di SDN 004 Guruminda, Kecamatan Cisaranten Kulon, belum lama ini. (Nizar/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Jajanan makanan di sekitar sekolah, sedikit banyak mengancam kesehatan murid. Hal ini tambah berbahaya apabila kurangnya perhatian dari segala pihak. Baik itu lembaga pendidikan maupun instansi kesehatan.

Ahli Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ides Haeruman mengungkapkan, kendati hal tersebut merupakan tanggungjawab sekolah. Namun setidaknya instansi kesehatan, yakni paling terdekat adalah puskesmas, turut memberi pengawasan.

Dia menambahkan, langkah pertama yang bisa dilakukan ialah edukasi. Pertama menyasar kepada anak-anak terkait jajanan sehat, lalu disertai edukasi yang diimplementasikan orang tua siswa. Dapat dengan menilai seberapa sehat jajanan yang berada di lingkungan sekolah.

Baca Juga:Atap Bangunan Kelas SDN Dahniar Ambruk, Ternyata Ini Penyebabanya!Pernyataan Moeldoko Soal Sewa Alphard Rp25 Juta Per Unit untuk HUT RI di IKN Tidak Mahal, Tuai Kontroversi Warganet

“Makanya saya dalam hal itu kita dalam melakukan edukasi itu selalu memberikan gambaran, bahwa sebenarnya makanan yang terbaik itu adalah makanan yang dibuat oleh ibu-ibu mereka,” jelasnya.

“Jadi diusahakan mereka itu orang tua dan anak. Membawa bekal dari rumah. Kalaupun misalnya. Minimalisir potensi anak mengalami kegemukan karena jajanan di luar. Kebanyakan mengandung tepung terigu mengandung di prosesnya digoreng dan mengandung MSG,” pungkasnya.

0 Komentar