Selidiki Kematian Ibu dan Anak di KBB, Polres Cimahi Libatkan Psikologi Forensik

JABAR EKSPRES  – Aparat Kepolisian Polres Cimahi melibatkan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk menyelidiki penyebab kematian mayat ibu dan anak menyisakan kerangka, di Perumahan Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, Apsifor dilibatkan tujuannya untuk mengidentifikasi profil psikologis dari anggota keluarga yang ada di TKP.

“Untuk psikologi forensik ini merupakan terobosan terbaru dari saya melibatkan tim psikologi forensik dari APSIFOR agar kita bisa mengetahui kejiwaan korban walaupun sudah meninggal,” kata Tri saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2024).

BACA JUGA: 2 Terpidana Kasus Vina Cirebon Diperiksa Penyidik Mabes Polri di Lapas Narkotika Kelas II A Bandung

Tri menerangkan hal yang akan dipelajari oleh tim psikologi forensik adalah interaksi satu sama lain, interaksi dengan masyarakat sekitar dan interaksi dengan anggota keluarga yang mengenal mereka.

“Jadi kita pakai tiga metode pemeriksaan forensik, pertama psikologi forensik, pemeriksaan DNA, dan tes toksikologi untuk mengetahui kadar racun dalam jasad atau kerangka mayat,” katanya.

Tri menerangkan tiga metode pemeriksaan forensik ini dilakukan untuk mengetahui kepastian penyebab kematian, identitas kerangka mayat, serta informasi dasar seperti umur dan jenis kelamin kerangka. Hal itu diperlukan agar proses penyelidikan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

“Tim Labfor Polres Cimahi juga melakukan pemeriksaan psikologi forensik kepada korban sehingga kesimpulan nantinya yang diambil selain dari pemeriksaan saksi saksi juga dari saintifik identifikasi,” terangnya.

Tri menjelaskan, tahapan pemeriksaan forensik baru dilakukan dengan metode psikologi forensik. Polisi masih menunggu hasil tes DNA serta uji kadar racun atau toksikologi di Puslabfor Mabes Polri.

“Saat ini menunggu hasil pemeriksaan DNA dan toksikologi (racun) dari Puslabfor Polri,” tandasnya.

Sebelumnya, tim kedokteran forensik dari RS Sartika Asih mengungkap hasil pemeriksaan kerangka manusia yang ditemukan di rumahnya, Jalan Saleda, Perumahan Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamparah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dari dua kerangka manusia yang diperiksa, tim forensik tak menemukan adanya bekas tanda penganiayaan.

“Dari hasil pemeriksaan forensik, terhadap dua kerangka, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ujar Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melalui keterangan resminya kepada wartawan belum lama ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan