Waspada! Aplikasi BHP Baru Ternyata Diduga Penipuan, Ini Alasannya

JABAR EKSPRES – Belakangan ini, muncul aplikasi baru yang menarik perhatian banyak orang dengan klaimnya sebagai penghasil uang. Aplikasi ini bernama BHP, dan banyak yang penasaran apakah aplikasi ini benar-benar dapat menghasilkan uang atau hanya sebuah penipuan.

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya telah melakukan pendaftaran dan login ke dalam aplikasi tersebut. Berikut adalah analisis lengkap mengenai aplikasi BHP.

Setelah mendaftar dan masuk ke aplikasi BHP, pengguna baru akan disambut dengan menu informasi. Di sini terdapat opsi “Gratisan” atau “Magang,” yang memungkinkan kita untuk menyelesaikan tugas dengan imbalan tertentu.

Baca juga : Mengungkap Apakah Aplikasi XFA AI Aman untuk Digunakan?

Misalnya, setiap tugas yang diselesaikan dapat menghasilkan Rp2.200, dan dengan menyelesaikan beberapa tugas, pengguna dapat memperoleh total Rp11.000. Namun, untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, pengguna diwajibkan untuk melakukan deposit atau membeli paket B1 hingga B7.

Nominal terkecil untuk paket ini adalah Rp330.000. Dengan investasi ini, pengguna diklaim dapat mengembalikan modal dalam satu bulan dan mendapatkan keuntungan hingga Rp4.150.000 dalam setahun.

Dari hitung-hitungan ini, tampak bahwa aplikasi BHP memiliki ciri-ciri khas aplikasi investasi bodong atau Ponzi, di mana ada tabel pendapatan yang menjanjikan keuntungan besar dengan imbalan investasi awal yang signifikan.

Ciri-Ciri Penipuan dalam Aplikasi BHP

  1. Nama yang Mencatut Perusahaan Terkenal: Aplikasi ini menggunakan nama “BHP,” yang mirip dengan nama perusahaan pertambangan multinasional BHP Billiton yang berbasis di Melbourne, Australia. Perusahaan asli ini terlibat dalam produksi berbagai komoditas seperti batu bara, besi, minyak bumi, tembaga, dan nikel. Namun, aplikasi BHP yang dimaksud tidak ada hubungannya dengan perusahaan tersebut dan tampaknya hanya mencatut nama untuk menipu pengguna.
  2. Kesesuaian Tugas dan Sektor Perusahaan: Aplikasi ini mengklaim berhubungan dengan sektor pertambangan, namun tugas yang diberikan kepada pengguna adalah menonton video pendek di YouTube. Kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan aktivitas pertambangan, menambah indikasi bahwa aplikasi ini mungkin hanya modus penipuan.
  3. Proses Penarikan yang Meragukan: Meskipun aplikasi BHP memungkinkan pengguna untuk menarik uang, terdapat biaya admin yang harus dibayar. Selain itu, untuk melakukan penarikan, pengguna harus terlebih dahulu melakukan deposit. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan penipuan, karena biasanya aplikasi penipuan memerlukan deposit sebelum dapat melakukan penarikan.
  4. Skema Referral: Aplikasi ini menawarkan komisi bagi pengguna yang mengundang orang lain untuk bergabung. Ini adalah ciri khas dari skema Ponzi, di mana keuntungan diperoleh dari deposit anggota baru, bukan dari kegiatan yang sah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan