JABAR EKSPRES – Harga cabai rawit hijau terus mengalami fluktuasi harga di pasar Kota Bandung. Bahkan, harganya kini mencapai Rp 90.000 perkilo, naik Rp 10.000 dari pekan lalu.
Menurut salah satu pedagang di Pasar Kosambi, Iin (41) menuturkan, komoditas tersebut terus mengalami kenaikan ditiap minggunya. Bahkan, diakuinya, bukan tak mungkin harga perkilo cabai rawit hijau bakal kembali melonjak.
“Dari Rp50.000 perkilo, naik ke Rp70.000-an, minggu lalu dikisaran Rp80.000-an, sekarang naik lagi jadi Rp 90.000 per kilo. Roman-romannya mah bakal naik lagi,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (31/7).
BACA JUGA: Emak-emak di Padalarang Dukung Yayat Maju di Pilkada, Relawan: Aspirasi tak Terbendung
Dirinya tak mengetahui pasti terkait terus naiknya harga cabai. Terlebih, tak terdapat masalah dari segi pasokan kepada para pedagang pasar. Menurutnya, dampak yang terjadi imbas hal tersebut berakibat pada menurunnya pembelian masyarakat terhadap bahan pangan tersebut.
“Aman barang mah, gak ada pengurangan sama sekali. Cuman ya karena ini naik terus, dampaknya ke pembelian, jadi sedikit,” katanya
“Yang beli kasang seperempat kilo, kadang ada yang hanya membeli Rp5000, tetep kita layani, gak apaapa kok,” ungkapnya.
Dilansir dari laman Arimbi Kota Bandung, nyatanya kenaikan tak hanya terjadi di sektor cabai rawit hijau. Baik cabai keriting, merah, bawang putih kembali mengalami fluktuasi harga.
Cabai keriting kini berada di harga Rp60.000 dari yang sebelumnya Rp55.000. Lonjakan diikuti cabai merah yang perkilonya saat ini Rp60.000. Bawang putih pun kembali alami kenaikan, dari yang sebelumnya turun ke Rp40.000 kini berada di angka Rp45.000.
Hingga berita ini tayang, Jabar Ekspres masih menunggU jawaban dari pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung terkait alasan naiknya harga kepokmas di pasar Kota Bandung. (Dam)