JABAR EKSPRES, Jakarta – Mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ternyata sangat mudah dan sederhana.
Hal tersebut disampaikan oleh Kevin Lilliana Junaedy yang merupakan seorang model dan ratu kecantikan Puteri Indonesia 2017.
Kevin menyayangkan bahwasanya pembacaan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah maupun lembaga pendidikan saat ini hanya dianggap sebagai formalitas saja.
Baca Juga:Spoiler Terbaru One Piece Chapter 1122: Sosok Asli Joy Boy Akhirnya Diperlihatkan!5 Destinasi Wisata Satwa Terbaik di Jawa Barat yang Tak Pernah Sepi Pengunjung
Padahal menurut Kevin, nilai-nilai Pancasila sangat mudah diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Kadang tuh anak-anak sekarang baca nilai-nilai Pancasila itu cuma buat formalitas saja, tanpa memahami nilai-nilai Pancasila itu apa sih yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Kevin saat diwawancara Disway pada Rabu 31 Juli 2024.
Namun ternyata, ada nilai-nilai pancasila yang sudah diterapkan anak-anak muda dalam kehidupan sehari-hari, namun belum disadari.
“Jadi kadang, oh, Pancasila kita harus jadi negarawan atau jadi seorang tokoh baru bisa menerapkan nilai Pancasila, padahal nilai-nilai itu bisa dilaksanakan sehari-hari,” terangnya.
“Seperti contoh nilai ketuhanan yang maha esa itu dengan kita menjalankan perintah agama kita masing-masing, itu kita sudah menerapkan nilai Pancasila. Seperti agama Islam kita solat lima waktu, Nasrani ke gereja, seperti itu,” sambung Kevin.
Untuk itu, Kevin mengajak anak-anak muda untuk lebih memahami lebih dalam arti nilai-nilai Pancasila, sehingga bisa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang sederhana.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berperan penting dalam menguatkan peran Pancasila sebagai ideologi negara.
Baca Juga:Harga dan Spesifikasi Vivo Y18i: Tampilan Resmi, Desain, , Kamera, dan FiturSpoiler One Piece Chapter 1122: Smoker Siap Meramaikan Cerita!
Miss Internasional 2017 Kevin Lilliana, menyadari bahwasanya pendidikan pancasila saat ini masih kurang tersampaikan di sekolah maupun lembaga pendidikan.