Ciptakan 4053 Lilin dari Limbah Minyak Jelantah, SMA Kosgoro Kota Bogor Pecahkan Rekor Muri

JABAR EKSPRES – SMA Kosgoro Kota Bogor berhasil memecahkan Rekor Muri melalui karya siswa-siswinya yang sukses menciptakan Lincah alias lilin cantik aroma terapi berbahan baku minyak jelantah.

Penyerahan piagam penghargaan sekaligus medali Rekor Muri diberikan perwakilan Rekor Muri Indonesia, Awan Rahargo kepada Kepala Sekolah Kosgoro Kota Bogor, Herman Lasrin pada Rabu, 31 Juli 2024.

Awan Rahargo mengapresiasi pencapaian peristiwa super latif yang diciptakan SMA Kosgoro Kota Bogor dalam pembuatan karya tersebut.

BACA JUGA:Pelepasan Sekda Cimahi Dikdik S Nugrahawan: Ucapan Terima Kasih dan Harapan Baru

“Ini merupakan pemecahan Rekor Muri yang pernah kami catat sebelumnya pada bulan Mei yang lalu sebanyak 1000 lilin aroma terapi dari salah satu sekolah di Jakarta, dan hari ini SMA Kosgoro telah berhasil memecahkan sebanyak 4053 lilin aroma terapi, karya siswa-siswinya,” ungkapnya saat ditemui Jabar Ekspres di sela-sela acara.

Muri berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian para siswa-siswi terhadap lingkungan dengan pemanfaatan kembali minyak jelantah atau bahan-bahan yang bisa dipakai kembali.

“Kedua, tentunya diharapkan kegiatan ini dapat mendorong sebuah kreativitas para siswa-siswi dalam membuat karya seni dari bahan bekas,” tuturnya.

“Kami meyakini berjalan dari SMA Kosgoro Kota Bogor, ini akan menginspirasi SMA lainnya untuk terpikir ide-ide peristiwa pemecahan Rekor Muri,” imbuh Awan.

BACA JUGA:Pemahaman Masyarakat dan Penegakan Hukum Masih Rendah, Ratusan Kecelakaan Akibat Sepeda Listrik Terjadi

Ditempat yang sama, Kepala Sekolah Kosgoro Kota Bogor, Herman Lasrin menuturkan, bahwa pemecahan Rekor Muri ini merupakan kado istimewa bagi pihaknya.

Sebab, pemecahan Rekor Muri tersebut merupakan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-36 Kosgoro Kota Bogor.

“Jadi ini merupakan kado istimewa bagi kami di hari jadi kami yang ke-36. Pengumpulan minyak jelantah dari warga dan orang tua siswa yang selama ini sudah dilakukan sejak pandemi, jadi ini program keberlanjutan sekolah,” tutur Herman.

Dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

“Karena lilin aroma terapi ini dibuat dari sisa minyak jelantah yang merupakan limbah rumah tangga, kami sulap menjadi barang yang bermanfaat. Dan kami berusahan menjadi sekolah yang peduli lingkungan, jadi ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sering kami lakukan,” tukasnya. (YUD)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan