JABAR EKSPRES – Nama Dikdik S Nugrahawan unggul dalam beberapa survei indikator. Popularitasnya pun cukup tinggi di kalangan masyarakat.
Terkait hal itu, Dikdik melihat hasil tersebut sebagai dorongan untuk terus maju.
“Hasil survei tersebut merupakan pengukuran sejauh mana penerimaan masyarakat, terutama terhadap saya,” ungkapnya setelah apel pagi di Pemkot Cimahi, Selasa (30/7).
“Mudah-mudahan itu menjadi motivasi bagi saya untuk melangkah ke depan,” sambung Dikdik.
Dikdik berharap semua pihak mendoakannya agar langkah-langkah yang akan diambilnya ke depan dapat memberikan dampak positif bagi Kota Cimahi.
“Doakan saja, semoga pilihan ini dan langkah adalah langkah yang terbaik untuk Cimahi yang lebih baik,” tutupnya.
BACA JUGA: LINK Ujian Persahabatan Google Form, Cek Skor Kamu Sahabat Sejati? Rayakan Hari Persahabatan 2024
Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan kepada 400 responden di 312 RW, 15 kelurahan, dan tiga kecamatan di Kota Cimahi, nama Dikdik S Nugrahawan selalu unggul atas Ngatiyana.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi, Budhi Setiawan, menyebut hasil survei ini memiliki margin of error ±5%.
Budhi menjelaskan, dalam simulasi Top of Mind yang melibatkan 16 calon wali kota, Dikdik memperoleh 27,5% suara, sementara Ngatiyana mendapatkan 12,0%.
“Pada simulasi semi terbuka yang menyertakan 13 calon, Dikdik unggul dengan 34,4% suara, sedangkan Ngatiyana meraih 18,1%,” ujarnya.
Lebih lanjut, ketika simulasi dilakukan dengan empat nama bakal calon wali kota, hasilnya menunjukkan Dikdik mendapatkan 44,0% suara, sementara Ngatiyana memperoleh 21,5%.
“Pada simulasi head to head atau dua nama calon wali kota, Dikdik meraih 54,1% suara, sementara Ngatiyana hanya memperoleh 30,3%,” kata Budhi.
BACA JUGA: Menahun Rusak, Jalan Geriliya Kota Banjar Akhirnya Diperbaiki
Budhi memaparkan hasil simulasi pasangan calon. Dalam simulasi dengan empat pasangan, Dikdik mendapatkan 44,8% suara, sedangkan Ngatiyana 21,5%.
“Pada simulasi tiga pasangan, Dikdik memimpin dengan 50,2% suara dibandingkan Ngatiyana yang hanya memperoleh 26,2%. Terakhir, pada simulasi dua pasangan calon, Dikdik meraih 56,3% suara, sementara Ngatiyana hanya mendapatkan 28,9%,” terang Budhi.
Hasil survei ini dilakukan oleh lembaga survei yang direkomendasikan oleh DPP Golkar, sebagaimana tertuang dalam surat nomor B-1138/GOLKAR/IV/2024.