Pupuk Organik Bio Soltamax Asal Soreang Sukses Tembus Pasar Afrika dan Eropa

JABAR EKSPRES – Tak banyak yang tahu, salah satu pupuk berbahan organik yang dibuat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berhasil tembus ke pasar dunia.

Daratan benua Afrika, mulai dari Mojambik dan Nigeria menjadi pasar bagi pupuk yang dikenal dengan nama Bio Soltamax. Bahkan, Bio Soltamax juga mulai merambat ke benua Eropa, salah satunya Belanda.

Tampilan dari pupuk Bio Soltamax itu terbilang unik. Biasanya, untuk kebutuhan 1 hektare lahan pertanian, pupuk kimia atau organik berbentuk bubuk yang dikemas dalam karung.

Namun, berbeda dengan pupuk Bio Soltamax yang dipadatkan dan memiliki berat 30 gram saja. Pupuk organik itu dipadatkan menjadi bentuk persegi kota yang dibungkus layaknya kemasan obat batuk.

BACA JUGA: Irigasi Tak Berfungsi Normal, Petani di Cihampelas KBB Tunda Masa Tanam Padi

Wakil Direktur PT Solusi Tani Makmur, Mulki menjelaskan, jika pupuk Bio Soltamax ini jika digunakan di Afrika untuk tanaman padi. Biasanya penggunaannya untuk lahan sekitar 1 hektar.

Hal inovatif ini dan ramah lingkungan serta hemat biaya ini bahkan bisa memotong biaya angkut dan mengurangi emisi gas buang.

“Jadi produk ini bisa mengurangi 75 persen dari pengguna pupuk kimia,” ujarnya saat ditemui, di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (30/7/2024).

Mulki menjelaskan, selain menargetkan Eropa dan Afrika, pupuk Bio Soltamax juga akan menjajaki pasar Asia seperti Timur Leste dan Malaysia.

BACA JUGA: Pemkot Banjar Bangun Jaringan PDAM di Desa Binangun

Hal itu dilakukan mengingat saat ini kebutuhan pertanian di Afrika dan Asia memiliki kemiripan.

“Secara kultur, tanah di Afrika dan Asia cenderung sama. Perbedaannya terletak pada perlakuannya saja,” jelasnya.

Sementara kata Mulki, untuk kebutuhan pertanian Eropa lebih mengedepankan nutrisi pada tanaman pangan.

“Ya masing-masing punya treatment khusus kalau mau ada perbedaan yang signifikan,” ujarnya.

Melki mengungkapkan, secara produksi dalam satu bulan PT Solusi Tani Makmur mampu memproduksi 500.000 hingga 1 juta cup pupuk dalam kemasan 30 gram dan dijual dengan harga Rp 200.000 per kotak.

BACA JUGA: Peluang Baru! Ini Syarat PPPK Bisa Daftar CPNS 2024, Tak Perlu Resign?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan