JABAR EKSPRES – Aparat kepolisian Resort Cimahi masih mendalami penyebab kematian yang diduga ibu dan anak di dalam rumah di Jalan Saleda, Perumahan Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, penyelidikan penemuan dua mayat menyisakan kerangka masih terus berlanjut. Penyelidikan dilakukan oleh tim penyidik gabungan mulai dar forensik Polres Cimahi, dan dokter forensik dari RS Sartika Asih.
“Disini kita melakukan pendalaman sebagai langkah mencari petunjuk apakah penemuan tengkorak ini ada keterkaitan dengan suatu tindak pidananya atau tidak,” ujar Tri Suhartanto usai meninjau lokasi penemuan kerangka, Selasa (30/7/2024).
BACA JUGA: Gagal Kelabui Petugas, Pelaku Penyelundupan Sabu ke Lapas Jelekong Ditangkap!
Selain melakukan olah TKP, petugas kepolisian juga telah memeriksa saksi-saksi seperti ketua RT dan RW, termasuk pemilik rumah yang pertama kali menemukan dua kerangka mayat itu.
Meski demikian, Tri menegaskan, pemeriksaan ini belum bisa memberikan kesimpulan apakah kematian dari dua mayat menyisakan kerangka itu meninggal alamiah, bunuh diri, atau ada unsur gabungan.
“Memang dari barang-barang yang kita temukan sudah ada bukti petunjuk. Namun kami masih menunggu hasil dari tim forensik untuk bisa mengetahui apa penyebabnya. Untuk saat ini kami belum bisa menyimpulkan apa-apa,” paparnya.
Dari sejumlah alat bukti yang ditemukan, seperti baju, sisa air yang diduga usai dikonsumsi, tulisan tangan pada buku, serta tulisan tangan pada tembok, tim penyidik dikatakan Tri Suhartanto masih berusaha merangkai dan menarik kesimpulan penyebab kematian dua jenazah tersebut.
“Betul memang sudah ada bukti penunjang dan petunjuk namun kita masih mengumpulkan bukti lain dan apa penyebab dari kematian mereka. Sementara status suami korban masih pisah rumah dan belum bercerai, berdasarkan keterangannya suaminya itu sudah pergi meninggalkan rumah,” tandasnya.
Sementara itu, Dokter forensik dari RS Sartika Asih, Adang Azhar mengatakan, pemeriksaan mayat yang sudah menjadi kerangka jauh lebih rumit dibanding proses pemeriksaan jenazah yang masih baru dan lengkap.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini akan melakukan identifikasi kedua mayat terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui DNA dari dua kerangka itu.