JABAR EKSPRES – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan dalam jangka pendek pihaknya akan fokus untuk mengantisipasi fenomena El Nino. Terlebih di Indonesia saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau.
Meskipun beberapa teknologi sudah ada di Indonesia untuk mengantisipasi hal itu, namun tetap pihaknya akan selalu waspada menghadapi fenomena ini.
“Saya kira teknologi sudah ada, negara kita negara yang tiap hari ada matahari, hujan ada, dan kita sekarang ini sedang menghadapi kemungkinan El Nino, ada kemarau panjang, sehingga kita lagi kemarau,” ujarnya saat ditemui saat kunjungan ke acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke 9 di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/7/2024).
BACA JUGA: Usai Diguncang Gempa 4.1 Magnitudo, 35 Bangunan di Kabupaten Kuningan Rusak
Meski begitu, kata dia, beberapa langkah sudah dilakukan oleh Kementan salah satunya yakni mengimplementasikan program pengairan dengan cara membagikan pompa air kepada petani yang wilayah garapannya terdampak El Nino.
“Mulai dari pompa dan pipa pengairan sudah mulai didistribusikan pada lokasi yang terdampak El Nino, mudah-mudahan produksi nasional kita tidak kena impact,” katanya.
Selain itu, Kementan juga sudah menargetkan 70 ribu pompa dan pipa untuk pengairan bagi petani yang terdampak El Nino yang sudah terpasang sejak Agustus 2024.
BACA JUGA: Bangunan Madrasah Dilahap Api, Para Murid di Babakan Ciparay Berhasil Diselamatkan
“Karena kan kita kan berpacu melawan waktu ya, kalau dipasang nya nanti gak ada guna ya, obatnya datang orangnya udah mati gak ada gunanya kan,” tambahnya
“Jadi kita butuh obatnya datang sebelum orangnya itu masih bisa diselamatkan Jadi kita butuh pompanisasi, pipanisasi, pengairan kemudian apapun ya yang kita program yang kita ingin jalankan dalam rangka antisipasi,” lanjutnya.
Menurutnya, program yang dilakukan ini tidak lain untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Hadiri Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke-9, Kementan Minta Petani Tak Berhenti Menanam
“Jadi tujuan dari ini semua tak lain tak halnya adalah bagaimana hasil dari panenan kita itu cukup untuk memberi pangan makan cukup bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya.