SMP di Blitar Viral Karena Hanya Punya 1 Viral Baru

JABAR EKSPRES – Salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, menjadi perbincangan hangat dan viral di media sosial karena hanya memiliki satu siswa baru untuk tahun ajaran 2024/2025.

Kejadian ini menjadi viral setelah sebuah video diunggah oleh akun @ndorobei.official yang memperlihatkan seorang siswa duduk sendirian di dalam kelas.

Baca juga : Viral Penjual Bakso di Surabaya Mirip Suneo, Netizen: Apakah ini Suneo Ketika Sudah Tua?

Dalam video tersebut, terlihat jelas bahwa siswa tersebut tidak memiliki teman sekelas, dan menimbulkan berbagai respons dari warganet.

Beberapa merasa kasihan dengan situasi tersebut, sementara yang lain berpendapat bahwa siswa tersebut justru mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih eksklusif.

“Malah private school dek gapapa berasa member VIP,” komentar salah satu warganet.

“Itu kalo dia izin sakit atau ada keperluan, satu sekolahan auto liburan,” tambah yang lain dengan nada bercanda.

Ragil Arwani dari Bidang Akademik BP3MNU (Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma’arif NU) LP Ma’arif Kecamatan Selorejo untuk mengkonfirmasi kejadian ini.

Ragil menjelaskan bahwa SMP YP Ma’arif memang berada di bawah naungan LP BP3MNU Kecamatan Selorejo.

Menurut Ragil, pihak sekolah sudah mengetahui tentang video viral berdurasi 30 menit tersebut dan telah mengkonfirmasi kebenarannya dengan kepala sekolah.

Video tersebut diduga diambil oleh salah satu orang tua siswa baru.

Ragil juga menambahkan bahwa fenomena kurangnya siswa baru tidak hanya terjadi di SMP YP Ma’arif Selorejo tetapi juga di lembaga pendidikan lain yang berada di bawah naungan yang sama, seperti MA Ma’arif dan SMK Islam Selorejo.

“Memang secara umum lembaga satu atap ini kurang peminatnya sejak beberapa tahun terakhir. Mungkin karena kurang branding dan sebagainya,” jelas Ragil pada Rabu (24/7/2024).

Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah tertentu, terutama dalam menarik minat siswa baru.

Faktor seperti kurangnya promosi dan branding, serta mungkin lokasi sekolah yang tidak strategis, bisa menjadi penyebab utama dari rendahnya minat pendaftaran.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan