JABAR EKSPRES – Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, bersumpah akan melindungi Arab Saudi jika ia kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg yang dirilis pada Rabu (17/7). Trump mengungkapkan bahwa selama enam bulan terakhir, ia telah berkomunikasi intensif dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
“Dia [MbS] menyukai saya, saya menyukai dia. Mereka akan selalu membutuhkan perlindungan. Saya akan melindungi mereka,” ujar Trump. Ia juga meyakini bahwa peningkatan produksi minyak AS tidak akan membuat pemimpin Saudi merasa terganggu.
Trump tidak hanya berjanji untuk melindungi Arab Saudi, tetapi juga melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Joe Biden dan Barack Obama terkait hubungan AS dengan Saudi. Trump menuduh Biden mendorong Saudi untuk menjauh dari Barat dan mendekat ke China. “Mereka [Arab Saudi] tak lagi bersama kita. Mereka bersama China,” kata Trump, dikutip dari English Al Arabiya. Namun, ia menambahkan, “Namun, mereka tak ingin bersama China. Mereka ingin bersama kita.”
Sejak awal 2023, China berhasil memediasi perdamaian antara Saudi dan Iran, yang sebelumnya terputus hubungan selama sekitar tujuh tahun. Negeri Tirai Bambu ini memang sedang memperluas pengaruhnya di Timur Tengah, yang semakin mengkhawatirkan Trump. Dia menuduh Biden tidak hanya mendorong Saudi ke China, tetapi juga mengkritik kebijakan Obama yang dinilai mendorong Saudi mendekat ke Iran, musuh utama mereka.
Selama masa kepemimpinan Trump, hubungan antara AS dan Saudi dilaporkan semakin erat. Trump dikenal sebagai sekutu kuat MbS dan tidak mengecam putra mahkota Saudi meski berita pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi mencuat. Sebaliknya, Trump justru mempermudah transfer senjata AS ke Saudi, yang menimbulkan kontroversi di kalangan internasional.
Dalam wawancaranya, Trump menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Saudi dan menjanjikan perlindungan penuh jika ia terpilih kembali sebagai presiden. Pernyataan ini seolah menjadi sinyal bahwa Trump siap melanjutkan kebijakan luar negerinya yang pro-Saudi, berbeda dengan pendekatan pemerintahan saat ini.
Penutup: Dengan janji perlindungan dan kritik tajam terhadap pemerintahan sebelumnya, Trump berupaya mengukuhkan posisinya sebagai sekutu setia Arab Saudi dan menyoroti peran penting AS di Timur Tengah. Akankah janji ini mampu menarik dukungan lebih luas dalam pemilu mendatang? Hanya waktu yang akan menjawab.