JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang dengan skema ponzi setiap hari terus bermunculan. Dengan berbagai modus dan konsep yang diakui makin hari menjadi makin kreatif. Jika selama ini banyak aplikasi yang mencatut nama perusahaan besar, kini tren terbaru beralih lagi, lebih banyak aplikasi yang memasukkan unsur AI dalam aplikasinya.
Dari hasil penelurusan Jabarekspres, ada beberapa aplikasi penghasil uang yang namanya, cara kerja maupun modusnya menggunakan Artificial Intelegent atau AI.
Hal ini diduga karena saat ini AI sudah lebih dipercaya dalam pengoperasian sebuah aplikasi, sehingga masyarakat awam akan mudah percaya dengan segala hal yang disangkut pautkan dengan AI.
Baca juga : Santer Disebut Sudah SCAM, Tapi Masih Ada Member Aplikasi AKQA yang Sukses WD, Ini Fakta Sesungguhnya
Bahkan beberapa aplikasi penghasil uang yang berskema ponzi juga ikut-ikutan menggunakan nama yang mengandung unsur AI.
Padahal jika dilihat dari cara kerja dan dan mekanisme pemberian pendapatan pada anggotanya sama sekali tidak menggunakan teknologi AI.
Mereka justru menjual perangkat teknologi sebagai objek investasinya, ada yang menyewakan atau jual beli server GPU, atau perangkat robotic AI, dimana dalam setiap produknya sudah ditentukan keuntungannya secara pasti baik harganya juga jangka waktunya.
Hal ini sedikit menyalahi prinsip investasi dimana keuntungan atau profit tidak bisa diprediksi secara pasti secara konstans.
Beberapa aplikasi yang mengaku berbasic Ai namun diduga merupakan aplikasi investasi ilegal tersebut, diantaranya :
1. Grapix AI
2. SAI AI
3. Grow XFA AI
4. GLPXMusk
Keempat aplikasi tersebut disebut sebagai aplikasi ponzi karena ada skema perekrutan yang memberikan keuntungan dari hasil deposite member lain.
Baca juga : Masih Lancar WD, Aplikasi Panghasil Uang GREY Mulai Gelar Event Mencurigakan
Selain itu, marketplan dari aplikasi tersebut lebih mengarah pada investasi dengan keuntungan besar yang tidak masuk akal.
Dalam waktu yang relatif singkat sudah bisa balik modal bahkan bisa untung hingga berkali-kali lipaat.
Karena itu aplikasi seperti diatas tidak direkomendasikan untuk investasi meskipun menggunakan teknologi AI dalam pengoperasiannya.