1.600 Ton Per Hari, Sampah di Kota Bandung Terus Menurun?

JABAR EKSPRES, BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mengklaim total sampah harian yang timbul terus berkurang setiap tahun. Hal itu dihitung dari volume sampah yang muncul hingga saat ini, tercatat mencapai 1.500-1.600 ton per hari.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq menuturkan, apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tren positif timbulan sampah menurun terus terjadi hingga tahun ini.

“Kalau sebelumnya kita baru di level 10-15 persen pengurangan sampahnya. Sekarang mungkin sudah meningkat di 20 persen. Harapannya bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” kata Salman kepada Jabar Ekspres, Rabu (17/7).

BACA JUGA:Fokus 8 Misi Utama, Ini RPJD Kota Bogor untuk 20 Tahun Mendatang

“Karena ini kadang keterpaksaan karena TPS Sarimukti memaksa kita untuk berbuat pengolahan sampah mandiri. Kemudian ketika kondisi berangsur normal, bukan berarti kita meninggalkan hal tersebut. Bagaimana kita mempertahankan hal itu,” sambungnya.

Dia menambahkan, jenis sampah yang mendominasi saat ini adalah sampah domestik. Jenis sampah yang berasal dari sektor rumah tangga atau para pelaku usaha. Namun memang yang paling besar dari rumah tangga.

“Ini didominasi timbulnya sampah organik. Ini kami harapkan bisa dikelola pakai skala rumah tangga, home composting, atau rumah maggot yang di tingkat RW atau kelurahan,” ungkapnya.

“Kami juga terus menggalakan soal pengolahan sampah mandiri di tingkat RW. Ini namanya kawasan bebas sampah (KBS) . Secara signifikan KBS sudah meningkat jauh sebelum darurat itu 180 sekarang sudah sampai 370 KBS,” jelasnya.

BACA JUGA:Jelang Hari Ulang Tahun ke-79 RI, Bendera Merah Putih Raksasa Terbentang di Puncak Lembah Pejamben Kota Banjar

Dirinya memastikan, kondisi tempat penampungan sampah (TPS) dalam kondisi normal. Dari 30 kecamatan di Kota Bandung, tidak ada satu pun yang mengalami overkapasitas timbulan sampah.

“Alhamdulillah sekarang TPS tidak ada yang overload. Semua terkendali dengan pengaturan jadwal yang ketat dari kami. Jadi sudah terangkut semua. Misalkan satu TPS itu dua kali pengangkutan,” katanya.

Tentu, selain peran serta masyarakat. Hal tersebut pun, menurutnya, semakin membaik lantara ditunjang dengan petugas, sarana prasarana yang memadai dari pemerintah dalam menangani masalah sampah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan