JABAR EKSPRES, BANDUNG – Direktur PT Jaswita Jabar Wahyu Nugroho turut merespon terkait polemik proyek bianglala di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Menurutnya itu kerja dari anak perusahaan.
Hal itu diungkapkan Wahyu saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Senin (15/7). “Untuk proyek itu bukan langsung Jaswita, tapi anak perusahaan. Yakni PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ),” terangnya.
Wahyu melanjutkan, terkait proyek itu, JLJ bekerja sama dengan PTPN 8 beserta sejumlah mitra lainnya. Wahyu sendiri juga belum merespon lebih detail terkait mekanisme kerja sama ataupun pola koordinasi terkait anak perusahaan tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan meninjau kembali pembangunan wisata bianglala yang berdiri di lahan PT Pekerbunan Nusantara (PTPN) itu. Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengatakan, proyek milik BUMD itu akan ditinjau ulang sesuai dengan aturan yang berlaku.
BACA JUGA:Sikapi Kerusakan Alam Puncak, KWP: Panggil Jajaran BUMD!
Asmawa menyebut, seiring waktu berjalan meninjau perizinan pembangunan Bianglala itu, proyek tersebut juga akan diberhentikan sementara oleh pihak pengelola.
“Betul kalo itu, penghentiannya itu dilakukan pihak pengelola sendiri, tentu tim kita sudah ke lapangan melihat itu,” terangnya.
Diketahui rencananya proyek itu akan dijadikan objek wisata. Bakal berdiri sejumlah wahana bermain di kawasan itu. Seperti istana ikonik, bianglala, perosotan dan lainya.
Proyek itu menjadi sorotan karena diduga ada alih fungsi lahan yang tidak semestinya. Kawasan kebun teh digunduli dijadikan objek wisata dengan berbagai wahana. (son)