179 Perempuan Dilatih Vokasi di Sekolah Perempuan Jabar

JABAR EKSPRES – Sebanyak 179 perempuan dari 27 kab dan kota di Jabar mengikuti pelatihan vokasi Sekolah Perempuan Jabar/ Official Development Assistance (ODA) Project. Kolaborasi Pemdaprov Jabar – Kementerian PPPA – Korea Selatan

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Bencana (DP3AKB) Jabar yang bekerja sama dengan Kementerian PPPA serta Ministry of Gender Equality and Family of Korea (MoGEF) Korea Selatan.

Program ini sudah berjalan sejak 2020. Pada saat itu Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat menjadikan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita di Jabar sebagai proyek percontohan kerja sama bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Untuk 2024 pembukaan sekolah perempuan Jabar dirangkaikan dengan kick-off West Java Women Empowerment (WJWE) Caang, di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (16/7/2024).

WJWE Caang fokus pada pemberdayaan perempuan itu sendiri. Kemudian ikut diluncurkan juga West Java District Empowernent (WJDE) Caang, guna menggerakkan para camat untuk memberdayakan perempuan.

Lalu West Java Digital Marketplace (WJDM) Caang yang fokus pada pemasaran produk yang dihasilkan perempuan.

Tak ketinggalan West Java Funding Women (WJFW) Caang, yang fokus pembiayaan terhadap aktivitas usaha yang digerakkan kaum perempuan nantinya.

BACA JUGA: Hari Kedua MPLS, Bey Machmudin Interaksi dengan Siswa SMAN 1 Parongpong

Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan, untuk menyukseskan program – program ini perlu ada penguatan peran dari aparat pemerintah setingkat kecamatan, akses modal dan akses pasar yang ujungnya akan meningkatkan perekonomian perempuan.

“Ini hanya kick off setelah ini harus ada kelanjutannya, mengingat masih banyak yang harus diperbaiki. Angka stunting kita masih 21,7 persen saya ingin jadi 14 persen. Setahun sangat berat tapi bisa dengan kolaborasi, usaha keras semua, termasuk melalui program ini,” ujar Herman Suryatman, Selasa (16/7/2024).

Ia meminta 179 perempuan yang mengikuti pelatihan harus meneruskan ilmunya ke tingkat kecamatan hingga desa, menciptakan trainer baru secara berkelanjutan.

“Nanti siapkan dua orang di setiap kecamatan, selanjutnya siapkan 10 orang di tingkat desa, maka akan ada 6.000 – an lebih perempuan yang semakin berdaya dan bisa menjadi entrepreneur, ” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan