JABAR EKSPRES – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengecam insiden penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, saat pidato kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat, Sabtu (13/7) waktu setempat.
“Saya mengecam dan mengutuk keras kejadian penembakan mantan Presiden AS serta calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump,” ujarnya, dilansir dari antaranews, Minggu (14/7).
Menurutnya, segala bentuk ancaman dan kekerasan politik merupakan ancaman bagi proses demokrasi. Dan tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya.
BACA JUGA:Operasi Zebra di Bandung Mulai Hari Ini, Berikut Pelanggaran yang Diincar
“Kekerasan politik dalam bentuk apapun tidak memiliki tempat di tengah masyarakat kita. Kita harus berani melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi,” ujarnya.
Meutya menyebut, peristiwa ini dapat menjadi cerminan bagi masyarakat Indonesia, agar senantiasa berdemokrasi, dan saling menghargai dalam setiap perbedaan pendapat.
Selain Meutya, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana turut menanggapi insiden penembakan yang dialami mantan presiden AS, Donald Trump akhir pekan kemarin.
BACA JUGA:Bey Minta Disdik Turun Tangan Awasi MPLS, Pastikan Tak Ada Kekerasan
Ari menegaskan bahwa keamanan terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan prioritas utama, bagi Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
“Keamanan Presiden senantiasa menjadi prioritas tertinggi dari Paspampres yang didukung penuh aparat keamanan lainnya,” ujarnya, Minggu (14/7).
Diketahui bahwa, mantan sekaligus calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump itu mengalami insiden penembakan yang berhasil mengenai telinganya, saat menyampaikan pidato kampanya di Kota Butler pada Sabtu (13/7) waktu setempat.
BACA JUGA:Penanganan Relokasi Lambat, 21 KK Korban Longsor di KBB Memilih Bertahan di Pengungsian
Saat menyampaiakn pidato yang baru berlangsung beberapa mrnit, tiba-tiba ia berhenti ketika membicarakan soal migrasi ilegal.
Dalam kejadian ini, Biro Penyidikan Federal Amerika Serikat (FBI) telah mengungkap identitas pelaku penembakan terhadap Trump.
“FBI berhasil mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania, sebagai pelaku yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump di Butler, Pennsylvania pada tanggal 13 Juli,” kata FBI melalui pernyataan yang disampaikan pada Minggu (15/7).