“Alhamdulillah kita menyiapkan panitia yang betul-betul terseleksi. Jadi mereka itu yang betul-betul punya karakter bagus. Setelah itu mereka dibekali dengan aturan-aturan dan termasuk konsekuensi jika melakukan bullying atau juga yang sejenisnya,” kata Uus.
Ia menegaskan, bahwa selama ini sekolahnya tidak menyepelekan aksi bullying, sehingga apabila terjadi akan segera ditindak dengan tegas, mulai dari peringatan, hingga tinggal kelas.
Dengan demikian, Uus berharap kegiatan MPLS ini dapat membantu para siswa baru untuk lebih mengenal sekolahnya. “Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa baru mengenal lingkungan sekolah, baik secara akademik maupun sarana prasarana,” papar Uus.
BACA JUGA:Tanggapi Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis di Sidang SYL, Polisi: Masih dalam Penyelidikan
Sementara itu, salah satu siswa baru yang mengikuti MPLS di SMAN 2 Cimahi, Mikael Silalahi (16), mengaku memang ingin masuk ke sekolah tersebut.
“Memang ingin masuk ke sekolah ini,” katanya.
Mikael juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi siswa berprestasi di SMAN 2 Cimahi. Ia masuk melalui jalur prestasi.
“Saya masuk dari jalur prestasi, IPS. Di sini juga ingin lebih berprestasi lagi,” ungkap Mikael. (Mong)