JABAR EKSPRES – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali melakukan kesalahan atau tindakan konyol yang membuat orang lain menganggap kita tolol atau bodoh.
Namun, siapa bilang menjadi tolol itu buruk? Terkadang, kita perlu mengambil waktu sejenak untuk tertawa pada diri sendiri akibat ketololan yang tidak sengaja dilakukan. Bayangkan saja jika di dunia ini semuanya serius, mungkin tidak akan ada lagi teman yang tertawa.
Nah, seberapa tolol Anda? Untuk mengetahui skor ketololan, Anda bisa langsung mengisi link kuis ujian ketololan melalui Google Form yang akan kami bagikan. Namun perlu diketahui bahwa tes ini hanya sebagai lelucon saja dan jangan dijadikan sebagai alat untuk bullying atau hal negatif lainnya.
Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita bahas dulu apa arti “tolol”. Secara sederhana, tolol adalah sinonim dari kebodohan.
Baca juga : LINK Tes Gamon Sama Mantan Via Google Form Viral TikTok
Namun, dalam konteks ujian ini, tolol bukanlah sesuatu yang negatif, melainkan kesempatan untuk merayakan sisi konyol dan lucu dari diri kita sendiri.
Berikut adalah beberapa contoh soal yang bisa Anda temui dalam Ujian Tes Ketololan:
- Selalu Nyontek Tiap Ulangan?
- Pernah
- Sering Banget
- Sejak Dari Lahir
- Kalo Ulangan Gak Pernah Belajar?
- Benar Banget
- Rajin Belajar
- Pake Celana Kebalik?
- Cuma Sekali
- Saking Seringnya sampe lupa
- Gak pernah
- Ngebayangin Diri sebagai Kakek Sugiono?
- Pernah
- Anak Alim
- Pernah Salah Pake Baju Sekolah?
- Kadang-Kadang
- Sering Banget
- Gak Pernah
- Pernah Salah Manggil Orang?
- Pernah
- Gak pernah
- Sering
Untuk mengetahui seberapa besar skor Anda, langsung saja isi kuis ketololan melalui link Google Form berikut ini:
[Link Ujian Ketololan Google Form]
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih manfaat mengikuti ujian ketololan? Ini dia beberapa fungsinya:
- Menghibur Diri Sendiri: Ujian ini adalah kesempatan untuk tertawa pada diri sendiri dan merayakan kesalahan-kesalahan kecil yang kita lakukan.
- Menguji Fleksibilitas Mental: Menghadapi pertanyaan-pertanyaan konyol membutuhkan pikiran yang fleksibel dan kreatif.
- Meningkatkan Koneksi Sosial: Berbagi hasil ujian dengan teman-teman bisa menjadi pembicaraan yang lucu dan memperkuat hubungan sosial.
- Merangsang Kreativitas: Dengan berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan aneh, kita dapat melatih otak kita untuk berpikir di luar kotak.