Apakah Aplikasi Mobiearn itu Investasi Bodong? Ini Fakta Sebenarnya

JABAR EKSPRES – Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang aplikasi Mobiearn yang diklaim sebagai aplikasi penghasil uang dan investasi. Apakah aplikasi mobiearn itu investasi bodong? ini fakta sebenarnya.

Saat saya mengakses aplikasi atau website Mobiearn, pengguna baru akan mendapatkan bonus gratis. Saya sendiri telah menyelesaikan tugas gratis dan mendapatkan saldo sebesar Rp2.500.

Namun, saldo tersebut belum bisa ditarik karena ada batas minimal penarikan sebesar Rp10.000. Artinya, pengguna harus melakukan deposit terlebih dahulu agar bisa menarik uang tersebut. Saya sarankan untuk tidak melakukan deposit karena aplikasi ini menunjukkan indikasi penipuan.

Baca juga : Fakta Aplikasi Investasi Sai Ai, Apakah dan Terbukti Membayar atau Penipuan?

Aplikasi Mobiearn mengklaim bahwa pengguna bisa mendapatkan uang dengan menonton artikel. Namun, masa promosi gratisan telah berakhir, sehingga fitur ini tidak bisa dipraktikkan lagi.

Selain itu, Mobiearn mengaku telah bermitra dengan merek-merek mobil terkenal seperti Lamborghini, BMW, Rolls-Royce, dan Ferrari. Akan tetapi, klaim ini diragukan dan tampaknya hanya untuk menarik lebih banyak pengguna.

Mobiearn memiliki berbagai tingkatan keanggotaan, mulai dari anggota perak hingga mitra nasional. Semakin tinggi tingkatan keanggotaan, semakin besar pendapatan yang dijanjikan. Tapi seperti biasanya, ini hanyalah strategi penipuan.

Misalnya, untuk anggota perak, modal terkecil adalah Rp42.500 dengan laba per tugas sebesar Rp835. Sedangkan untuk anggota emas, modalnya adalah Rp250.000 dengan laba per tugas sebesar Rp2.600.

Meskipun Mobiearn terlihat membayar pengguna di awal untuk menarik lebih banyak deposit, uang yang dibayarkan sebenarnya berasal dari deposit anggota lain. Jadi, uang hanya berputar di antara para anggota, dan aplikasi ini mendapatkan keuntungan dari setiap deposit. Lama-kelamaan, aplikasi semacam ini akan berhenti membayar (scam) dan banyak korban akan bermunculan.

Sebagai contoh, aplikasi MSL yang dulunya memiliki kantor dan mengadakan berbagai kegiatan sosial kini telah kabur dengan dana pengguna. Saat mencoba mengakses aplikasi MSL, tampilan menunjukkan bahwa aplikasi ini sudah tidak beroperasi lagi. Ini menjadi bukti bahwa tidak ada jaminan keamanan meskipun sebuah aplikasi memiliki kantor fisik dan melakukan kegiatan sosial.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan