JABAR EKSPRES – Kabupaten Bandung masih optimis menyediakan layanan transportasi umum bagi masyarakat, yakni dengan upaya mewujudkan Transit Oriented Develompent (TOD).
Rencananya, TOD tersebut akan berdiri di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, bertujuan dapat terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) serta Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas).
Wacana penunjang layanan transportasi massal itu, manfaatnya belum juga dapat dinikmati masyarakat, sebab proyek TOD Tegalluar masih dalam proses penyelesaian.
Ketika dikonfirmasi terkait progres TOD Tegalluar, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menegaskan, pihaknya tak akan all out terhadap proyek tersebut.
“TOD Tegalluar saya sudah berbicara dengan Menteri BUMN, Pa Erick Tohir. Jadi pemerintah tidak akan all out untuk meneruskan TOD Tegalluar,” tegasnya kepada Jabar Ekspres saat ditemui belum lama ini.
BACA JUGA: Bikin Resah! Penggembokan Toko Hantui Para Pedagang di Pasar Baru
Melalui pantauan Jabar Ekspres, untuk transportasi umum moda angkot yang paling dekat dengan TOD Tegalluar saat ini, yakni bisa diakses dengan jarak sekira 3 kilometer tepatnya di wilayah Cijawura, Kota Bandung.
Rencananya, TOD Tegalluar menjadi langkah yang sedang dijalani oleh Kabupaten Bandung, utamanya untuk menjawab simpul terminal.
Tak tanggung-tanggung, akses yang terintegrasi selain dengan transportasi umum angkot hingga kereta cepat, TOD Tegalluar pun diwacanakan dapat terkoneksi dengan Tol Cigatas.
Upaya tersebut diklaim terus didorong guna menjadi solusi agar masyarakat mendapatkan layanan maksimal, dalam menggunakan transportasi umum.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung yang akrab disapa Kang DS itu menerangkan, proyek TOD Tegalluar akan terus digenjot dengan sarana penunjang lainnya diserahkan kepada pihak investor.
“Artinya sarana penunjang lainnya, ini diserahkan kepada investor murni, sehingga kita sedang penjajakan ada beberapa investor yang akan masuk ke KCIC dan TOD Tegalluar,” tukasnya.
Sementara itu, Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno menuturkan, saat ini sisi lain dari megahnya Stasiun Tegalluar yakni belum maksimalnya fasilitas kendaraan publik, untuk menunjang akses warga agar lebih mudah.