JABAR EKSPRES, BANDUNG – Momen tahun ajaran baru jadi berkah bagi para perajin di Kampung Rajut Binong Jati. Mereka dibanjiri pesanan untuk membuat rompi seragam sekolah.
Momen yang satu ini memang cukup spesial. Di satu sisi para kepala sekolah, guru, kepala dinas, kepala daerah maupun wartawan disibukkan dengan segudang dinamika dan masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Para orang tua juga kesana kemari untuk mendaftarkan anak – anaknya ke sekolah baru.
Tapi di sisi lain, sejumlah orang justru ketiban berkah momen tahunan itu. Salah satunya para perajut di Kota Bandung. Tahun ajaran baru, siswa baru, seragam baru.
BACA JUGA: Adu Banteng Dua Pengendara Motor Kawasaki KLX di Bogor, 1 Orang Tewas
Eka Rahmat Jaya, salah satu pelaku usaha rajut di kampung itu menceritakan, pesanan untuk kebutuhan rompi seragam sekolah maupun aksesoris lain itu mulai datang sejak Ramadan lalu. Karena memang produksinya juga memakan waktu. Sehingga tidak bisa mendadak. “Kalau sekarang ini tinggal pengerjaan dan pengiriman hasil produksi. Kan minggu depan sudah mulai masuk sekolah,” katanya, Kamis (11/7).
Eka melanjutkan, pesanan di momen tahun ajaran baru itu didominasi rompi yang biasa jadi pelengkap seragam sekolah. Walaupun ada juga aksesoris lain seperti syal, ataupun kaus kaki.
Jumlah pesanannya beragam, ada yang pesan hanya 40 – 50 pcs tapi juga ada yang pesan 400 – 800 pcs. “Kalau kecil itu biasanya untuk satu kelas, kalau banyak itu biasanya satu sekolah atau satu yayasan,” sambung pria yang juga Koordinator Kampung Rajut Binong Jati itu.
BACA JUGA: Komitmen PSSI Kota Bandung dalam Melahirkan Atlet Pesepakbola Putri Potensial
Pemesan rompi itu bukan hanya dari Kota Bandung, tapi sekolah atau yayasan di luar Pulau Jawa. “Ada paling jauh itu dari Papua. Kalau yang banyak itu sekitar Bandung atau Jatim,” paparnya.
Para pemesan biasanya menyodorkan desain masing – masing. Desain itulah yang kemudian digarap para perajin.
Untuk menampung banyaknya pesanan itu, para pelaku usaha juga mengatur siasat produksi. Misalnya dari mesin produksi yang difokuskan untuk membuat rompi-rompi dan mengurangi produksi rajut lain. Hingga melibatkan warga sekitar.