JABAR EKSPRES – Banyak yang beranggapan bahwa osteoarthritis atau pengapuran sendi hanya dialami oleh orang lanjut usia.
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang mengalami pengapuran sendi, maka kemungkinan besar mereka juga akan mengalaminya.
“Biasanya kalau anak muda itu genetik. Jadi, misal kalau perempuan, ibunya pengapuran, maka kemungkinan dia akan mengalami pengapuran juga besar,” jelas Dr. Kiki di Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga:Mengenal 6 Fitur AI yang Disematkan di Oppo Reno 12 Series, Super Canggih!One Piece: Ternyata Gelar Nama “D.” Sudah Ada Sebelum One Piece Muncul, ini Faktanya
Selain faktor genetik, gaya hidup atau lifestyle juga berperan penting. Dr. Kiki menyoroti bahwa kebiasaan malas bergerak atau “mager” dapat meningkatkan risiko pengapuran sendi pada usia muda.
Ketika otot tubuh tidak aktif dan tidak terjaga, sendi menjadi lebih rentan terhadap pengapuran.
“Kalau orang yang mager, malas olahraga, ototnya lemah, tidak terjaga, ya itu mungkin lebih gampang untuk mengalami pengapuran,” tambahnya.
Pencegahan dan Perawatan
Untuk mencegah osteoarthritis, Dr. Kiki menekankan pentingnya menjaga aktivitas fisik secara rutin.
Sendi dan tulang rawan tidak memiliki suplai darah, sehingga mereka mendapatkan nutrisi dari cairan dan kapsul sendi.
Olahraga dapat membantu merawat sendi, menjaga otot-otot tetap kuat, dan mempertahankan kestabilan sendi.
“Masyarakat muda disarankan untuk lebih rajin bergerak. Selain menyehatkan tubuh, gerakan seperti olahraga bisa membantu merawat sendi, otot-otot sendi terjaga, dan menjaga kestabilan sendi,” ujarnya.
Baca Juga:Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Bandung DiamankanModus Pencuri Data Pelamar Kerja Dipakai untuk Pinjol Terungkap, Korban Tiba-tiba Ditagih Utang
Salah satu kondisi yang memicu osteoarthritis adalah sarkopenia, yakni penurunan massa otot.
Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif berolahraga guna mencegah penurunan massa otot yang dapat memperparah pengapuran sendi.
“Massa otot kita sebenarnya sudah berkurang kalau kita nggak latihan. Kalau kita sudah mulai pengapuran, lalu otot kita pun berkurang, maka pengapurannya akan semakin berat,” jelas Dr. Kiki.
