JABAR EKSPRES, BOGOR – Pengamat kebijakan publik Yusfitriadi meminta isu yang beredar terkait dugaan skandal seks, yang mencatut nama ASN dilingkungan Pemkab Bogor diusut sampai tuntas, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya, bukan hanya sekedar memberikan klarifikasi ketidakbenaran isu ini. Namun isu ini sangat menyeramkan dan mengerikan.
Sehingga harus diusut secara tuntas secara transparan dan akuntabel. Pertama, memberikan kepastian hukum kepada publik. Jika tidak segera diusut, maka isu ini akan menjadi bola liar yang akan berdampak tidak sederhana.
BACA JUGA:Ketahuan Main Judi Online, Jubir KPK Sebut Masih Selidiki Pegawainya
“Ketika menjadi bola liar akan menjadi sesuatu yang “horor” terutama bagi yang berkatifitas di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Bogor,” kata Yus kepada Jabar Ekspres, Selasa (9/7).
Kata dia, dengan diusut secara profesional tanpa tekanan dari pihak manapun harapannya akan terbuka siapa yang salah. Apakah hanya berita bohong (hoax) yang disebarkan seseorang, atau memang fenomena ini benar-benar terjadi.
Sehingga hukum harus ditegakan siapapun yang bersalah. Jika akun anonim tersebut menyebarkan hoax, maka haruas diberikan sanksi, begitupun jika fenomena gratifikasi sex tersebut benar-benar terjadi di lingkaran pemerintah kabupaten bogor, maka hukum harus ditegakan.
BACA JUGA:Aplikasi “Lapor Pak” Jadi Solusi Pengolaan Pajak Daerah
Kedua, kepecayaan publik terhadap pemerintah. Jika pemerintah kabupaten bogor tidak melaporkan akun anonim tersebut kepada aparat penegak hukum, maka publik akan menganggap isu ini benar adanya.
“Maka sudah bisa dipastikan akan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kabupaten bogor. Terlebih dalam narasi tersebut menyebut-nyebut nama pejabat pemerintah Kabupaten Bogor termasuk Pj Bupati,” tuturnya.
Ketiga, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ASN dan Publik. Jika isu ini tidak diusut secara tuntas akan berakibat fatal terutama bagi paikologis ASN dan masyarakat yang mempunyai keluarga bekerja di lingkungan masyarakat kabupaten bogor.
BACA JUGA:Terbukti Tidak Bersalah, Pegi Mengaku Sempat Dicaci hingga Dipukuli di Polda Jabar
Keempat, dijadikan pemerasan. Jika tidak segera diusut, maka bisa jadi isu ini akan menjadi “ATM” bagi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.