JABAR EKSPRES – Jadi destinasi wisata di Jawa Barat, Kota Bandung banyak diserbu para plancong dari berbagai daerah. Kini, Masjid Al-Jabbar jadi salah satu ikon menarik yang banyak dikunjungi wisatawan.
Namun di tengah ramainya para plancong mendatangi tempat ibadah iconic tersebut, terdapat satu sisi terkait potensi bahaya. Hal ini berkenaan dengan bus parawisata, ditengah trend telolet yang kini banyak digandrungi masyarakat.
Kurang lebih empat hari lalu, terdapat kecelakaan di akses jalan bus parawisata yang bakal menuju Masjid Al-Jabbar. Menurut salah satu saksi mata, Dani, kecelakaan diakibatkan anak-anak yang terlalu fokus meminta telolet tanpa menghiraukan jalanan.
“Bukan sama bus ke senggolnya mah, tapi mobil. Terlalu fokus ngeliatin bus sama minta telolet mereun, jadi ya gitu, jalannya gadiliatin alhasil kecelakaan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (9/7)
Menanggapi hal ini, Plt Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara menuturkan, dari segi regulasi jelas penggunaan telolet tidak diperbolehkan karena suaranya melebihi ambang batas persyaratan teknis dan layak jalan.
Telah diatur bahwa batas minimal klakson berada pada angka 83db (desibel). Sedangkan telolet ambang batas maksimalnya yakni melebihi 108db.
BACA JUGA: Contoh Yel-yel Bahasa Inggris Beserta Artinya untuk MPLS SD, SMP, dan SMA
“Telolet dalam aturan juga tidak boleh, dikarenakan fakta di lapangan anak-anak ngejar telolet dan tidak menunjukan keselamatan,” kata Asep
Diakuinya, pihaknya kerap memberikan sosialisasi kepada PO bus yang ada di Kota Bandung. Selain itu, pelarangan maupun razia kerap dilakukan oleh Dishub Kota Bandung. Namun menurut Asep, banyak supir nakal yang tak memperdulikan hal tersebut.
“Kita kalau ramcheck itu, temukan telolet diputus dan setelah itu di lapangan sopirnya suka nakal dan dipasang lagi,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tayang Hari Apa Drakor Miss Night and Day? Ini Jadwal dan Jumlah Episodenya
Tak segan, pihaknya kerap melakukan razia dengan cara memberhentikan langsung bus yang membunyikan telolet di jalan Kota Bandung. (Dam)