JABAR EKSPRES – Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Cimahi, terus berupaya meningkatkan perekonomian warganya melalui berbagai kegiatan pertanian dan bazar.
Ketua KWT Cigugur Tengah, Idar mengungkapkan bagaimana kelompoknya berkontribusi secara signifikan dalam menyediakan berbagai hasil pertanian dan olahan yang berasal dari anggotanya sendiri.
“Di setiap gerakan pangan murah (gpm) yang dijual, karena kami memang dari KWT. Jadi yang dijual itu sayur-sayuran dari anggota KWT itu sendiri, seperti oyong, bawang daun, cabai merah, bawang Dayak dan masih banyak lagi,” ungkap Idar pada Jabar Ekspress, Selasa (2/7).
Idar menjelaskan, kelompok ini tidak hanya menyediakan sayuran segar, tetapi juga berbagai produk olahan.
“Terong hijau, terong ungu, terus kita juga ada teh bunga telang, teh kelor, dan ada hasil olahan-olahan yang dihasilkan dari setiap KWT,” ujarnya.
BACA JUGA: Tim Balap Honda Daya Jayadi Racing Team Amankan Poin Penting di Seri Kedua MotoPrix Tasikmalaya
“Kami di sini bergabung dari seluruh KWT yang ada di Cimahi itu dibikin kelompok paguyuban tani Cimahi. Jadi dari setiap KWT di setiap wilayah masing-masing tergabung di dalam bazar,” tambah Idar.
Idar juga menjelaskan tentang upaya kelompoknya dalam menyediakan bibit secara mandiri. Sehingga, kelompoknya tidak perlu pergi ke Lembang atau Cisarua, karena sudah tersedia bibit-bibit sayuran.
“Untuk bibitnya sendiri, kita bikin sendiri karena pembibitan dan ada jadwal setiap hari Senin itu pembibitan. Jadi nanti warga sekitar atau warga KWT, kita sudah mempersiapkan bibit,” terangnya.
Selain itu, KWT Cigugur Tengah juga aktif dalam pembuatan kompos di setiap wilayah.
“Dengan komposting kita membuat setiap wilayah harus ada pembuatan komposnya,” kata Idar.
Kelompok ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui pelatihan dan pembinaan. Seperti yang dialami Idar, ia mewakili Kota Cimahi ke Cianjur untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan selama lima hari.
“Alhamdulillah dari pemerintah suka ada pembinaan pelatihan, seperti beberapa waktu lalu ada pelatihan di Cianjur selama lima hari. Jadi sekolahnya itu ada yang kewirausahaan, ada yang ke P2L itu. Itu sudah dilaksanakan dan masukan warga Alhamdulillah antusias,” ucapnya.